PALU, Kabar Selebes – Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, akses digital di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih belum merata.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulteng Sudaryano R. Lamangkona.
“Masih ada wilayah-wilayah yang masih Blankspot, terutama desa-desa di 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) dan daerah perbatasan,” kata Sudaryano dalam acara Bicara Langsung (Bilang) di TVRI Sulteng, Rabu (5/6/2024).
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Sulteng berencana membangun Desa Digital atau Smart Village di 100 desa.
Desa Toro di Kabupaten Sigi menjadi percontohan pertama.
“Desa Toro merupakan salah satu daerah yang sulit akan internet. Dimana masyarakat yang ada di Desa Toro harus keluar Desa agar mendapatkan jaringan internet,” kata Hendrik, Koordinator Sekolah Internet Komunitas Toro.
Melalui program Smart Village, masyarakat Desa Toro kini dapat mengakses informasi, belajar, dan menjual produk secara online.
Desa ini juga menjadi contoh bagi desa-desa lain di Sulteng.
Sebelumnya, untuk mendukung Program Smart Village ini, Pemerintah Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Common Room dan Roa Jaga Roa (RJR) melakukan pelatihan bagi masyarakat adat setempat. ***
