POSO, Kabar Selebes – Rahmad Padja alias Noman, mantan narapidana teroris yang terlibat dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, menyatakan komitmennya untuk mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Poso.
Rahmad yang sebelumnya divonis tiga tahun enam bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas keterlibatannya dalam aksi terorisme, kini telah bebas dan bertekad untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Rahmad ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada 16 April 2020, sehari setelah terlibat dalam penembakan terhadap anggota Polri di Bank Mandiri Syariah, Kabupaten Poso. Setelah menjalani hukuman di Lapas Gunung Sindur, ia dinyatakan bebas pada 14 Oktober 2023.
Kini, Rahmad membantu istrinya mengelola usaha laundry dan membantu mertuanya mengantarkan air masak kemasan galon. Meskipun belum memiliki pekerjaan tetap, Rahmad berusaha aktif dalam kegiatan positif bersama keluarganya.
Dalam kunjungan silaturahmi oleh pihak Kepolisian dari Satgas I Ops Madago Raya, Rahmad menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia menekankan pentingnya menjadikan pengalaman masa lalunya sebagai pelajaran agar tidak lagi terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum.
“Apa yang pernah terjadi terhadap diri saya agar dijadikan pengalaman serta pembelajaran. Jangan lagi terlibat apalagi sampai melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan sebelumnya,” ujar Rahmad.
Rahmad juga mengajak masyarakat Poso untuk mendukung program pemerintah dan membantu Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
“Mari kita dukung program pemerintah, kita bantu pihak Kepolisian dengan terus menjalin komunikasi serta kerja sama yang baik dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Poso,” tambahnya.***
Dengan situasi keamanan yang semakin kondusif, Rahmad berharap masyarakat Poso bisa merasa lebih aman dan tentram, serta pembangunan ekonomi dapat terus berkembang. Ia juga menekankan pentingnya tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.
Sebagai bentuk komitmennya, Rahmad menyatakan kesediaannya untuk membantu pihak Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam pencegahan berkembangnya pemahaman radikal, intoleran, dan terorisme di Kelurahan Mapane, Kecamatan Poso Pesisir.
Rahmad Padja berharap kehadirannya dapat menjadi contoh positif bagi mantan narapidana lainnya dan masyarakat luas dalam membangun kehidupan yang lebih baik dan aman di Poso.
