Tutup
Pilkada

Pilkada Sulteng: Prediksi Head to Head Pertarungan Sengit Dua Kubu Besar

×

Pilkada Sulteng: Prediksi Head to Head Pertarungan Sengit Dua Kubu Besar

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Pilkada Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun ini diprediksi akan menjadi ajang kontestasi yang sangat menarik, dengan kemungkinan terjadinya pertarungan head to head antara dua kubu besar.

Di satu sisi, ada Ahmad Ali dari Partai Nasdem yang dipredikis akan didukung oleh koalisi besar terdiri dari Nasdem, Gerindra, PKB, PKS, PAN, PBB, dan PPP. Di sisi lain, koalisi PDIP dan Golkar disinyalir akan mendukung pasangan Muhammad Irwan atau Irwan Lapata yang berpasangan dengan Sri Lalusu.

Advertising

Ahmad Ali dan Koalisi Besar

Ahmad Ali, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Nasdem, sudah mulai bergerilya mengamankan dukungan dari berbagai partai politik besar. Dukungan dari Nasdem, PKS, PAN, dan PKB yang memiliki kursi dominan di DPRD Sulteng, menunjukkan bahwa Ahmad Ali memiliki basis dukungan yang kuat.

Selain itu, ia telah mengunci dukungan dari Partai Gerindra dengan menyandingkan Abdul Karim Aljufri (AKA) sebagai calon wakil gubernur.

Dalam beberapa kesempatan, Ahmad Ali telah bertemu dengan tokoh-tokoh penting seperti Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra dan Presiden RI terpilih, Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, Habib Salim Aljufri dari PKS dan Oesman Sapta Odang dari Hanura. Ini menunjukkan upaya seriusnya dalam membentuk koalisi yang solid dan terkoordinasi.

Ahmad Ali menegaskan bahwa tujuan dari pembentukan koalisi ini bukan untuk mereduksi atau menyingkirkan pihak lain, melainkan untuk menjalankan pemerintahan yang sehat dan adil.

“Ketika koalisi terbentuk, bukan berarti mau mereduksi yang lain, bukan mau menyingkirkan yang lain. Kita berharap pemerintahan berjalan secara sehat, fair,” ungkap Ahmad Ali pada sebuah kesempatan kepada wartawan.

Yang membuat Ahmad Ali dipastikan melenggang bebas adalah dukungan yang diberikan Partai Gerindra Sulteng kepada dirinya.

Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng Longki Djanggola mengatakan, DPD Gerindra Sulteng sudah menerima surat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra, terkait rekomendasi dari DPP soal calon kandidat Gubernur dan calon wakil gubernur.

“DPD Gerindra Propinsi sudah menerima rekomendasi dari DPP soal calon gubernur Sulteng yang didukung oleh partai Gerindra yakni AA (dari partai Nasdem) Cagub dan AKA (dari partai Gerindra) untuk Cawagub. Untuk calon bupati dan wali kota, masih digodok di masing-masing badan seleksi atau bansel Gerindra kabupaten/kota,” ujar mantan gubernur Sulteng dua periode ini.

Koalisi PDIP-Golkar dan Kandidat Lain

Di sisi lain, koalisi PDIP dan Golkar juga sedang mempersiapkan strategi mereka. Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharram Nurdin, menegaskan bahwa PDIP tetap menginginkan kadernya untuk ikut bertarung, meski hanya sebagai wakil.

“PDIP Sulteng tetap menyodorkan kadernya,” tegas Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin beberapa waktu lalu.

Ini memperkuat spekulasi bahwa koalisi ini akan mendukung Muhammad Irwan yang berpasangan dengan Sri Lalusu, menciptakan lawan yang tangguh bagi Ahmad Ali.

Sementara itu, ada kandidat lain seperti Rusdy Mastura dan Anwar Hafid yang masih berjuang untuk mencukupi threshold dukungan.

Rusdy Mastura didukung oleh Perindo, yang hanya memiliki 2 kursi di DPRD Sulteng, sementara Anwar Hafid yang juga ketua DPD Demokrat Sulteng didukung oleh partainya sendiri yang memiliki 8 kursi.

Anwar Hafid optimistis bisa mendapatkan tambahan dukungan dari PKB dan PAN, dengan menggandeng dr. Reni Lamadjido sebagai calon wakil gubernur.

Dinamika Politik dan Tantangan

Dinamika politik Sulteng menjelang Pilkada ini sangat kompleks. Kedua kubu utama perlu melakukan strategi kampanye yang cermat dan efektif untuk menarik pemilih.

Komunikasi visi dan program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Sulteng menjadi kunci sukses dalam kontestasi ini.

Ahmad Ali telah menunjukkan upayanya dalam membangun hubungan baik dengan berbagai pihak dan partai politik.

“Saya sudah berdiskusi dengan PKS, PKB, PAN, PBB, PPP, dan banyak lagi. Komunikasi yang saya lakukan adalah dalam konteks menjalin hubungan baik dan membangun kesepahaman bersama,” jelasnya.

Di sisi lain, Anwar Hafid yang juga menggandeng kader PKB sebagai calon wakil gubernur, dr. Reni Lamadjido, masih optimistis bisa mendapatkan koalisi yang cukup untuk maju.

“Doakan saya bisa mendapat koalisi, besok saya akan bertemu dengan PKB dan PAN,” kata Anwar Hafid, ketika ditemui di kediamannya di desa Wosu, Kabupaten Morowali, pekan lalu.

Sementara Rusdy Mastura yang kini masih menjabat sebagai Gubernur Sulteng bukan tanpa usaha. Cudy sapaan akrabnya bahkan bertemu Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bahkan juga bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai bagian dari lobi koalisi.

Sekali lagi, ini semua hanya prediksi setelah melihat dinamika politik yang dilakukan oleh para tokoh bakal calon gubernur Sulteng akhir-akhir ini. Bisa jadi prediksi akan terjadi head to head akan terjadi, atau mungkin ada kejutan baru.

Pilkada Sulteng kali ini menjanjikan persaingan yang sengit dan menarik. Dengan koalisi besar di satu sisi dan koalisi strategis di sisi lain, serta kandidat lain yang masih berjuang untuk mencukupi threshold, dinamika politik Sulteng akan penuh warna dan kejutan.

Setiap kandidat harus mampu memanfaatkan dukungan partai dan jaringan mereka untuk meraih simpati dan suara pemilih, dengan strategi kampanye yang terencana dan efektif untuk memenangkan hati masyarakat Sulteng.(***)

Penulis adalah Pemimpin Redaksi KabarSelebes.ID

Disclaimer : Isi ulasan ini berdasarkan rangkuman dari sejumlah berita dan informasi dari media dan media sosial

Silakan komentar Anda Disini….