Tutup
Sulawesi Tengah

BKSDA Sulteng dan PT IMIP Lepasliarkan Puluhan Satwa Liar Endemik Sulawesi ke Alam Bebas

×

BKSDA Sulteng dan PT IMIP Lepasliarkan Puluhan Satwa Liar Endemik Sulawesi ke Alam Bebas

Sebarkan artikel ini
- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berhasil melepasliarkan puluhan satwa liar endemik Sulawesi

MOROWALI, Kabar Selebes – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berhasil melepasliarkan puluhan satwa liar endemik Sulawesi ke alam bebas di Taman Wisata Alam (TWA) Tokobae, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, pada hari Senin (29/4/2024).

Satwa yang dilepasliarkan adalah kera hitam Sulawesi (Macaca tonkeana) dan elang bondol (Haliastur indus). Pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Sulawesi Tengah.

Advertising

Kepala BKSDA Sulteng, Mulyadi, mengatakan bahwa populasi kera hitam Sulawesi di seluruh dunia hanya sekitar 3.000 ekor, dan 23 spesies di antaranya terdapat di Indonesia. Di Sulawesi sendiri, terdapat 7 jenis spesies kera hitam yang tersebar di bagian utara, selatan, dan tenggara pulau.

Kera hitam Sulawesi yang dilepasliarkan ini sebelumnya berkeliaran di sekitar permukiman warga di Desa Labota, Bahodopi, Morowali. BKSDA kemudian bekerja sama dengan PT IMIP untuk memindahkan kera-kera tersebut ke TWA Tokobae yang merupakan habitat yang lebih ideal bagi mereka.

Pada tahap pertama, sebanyak 12 ekor kera hitam Sulawesi telah dilepasliarkan. Dalam beberapa bulan ke depan, BKSDA berencana untuk memindahkan 4 ekor kera lainnya yang masih berada di Hutan Tabo.

Selain kera hitam Sulawesi, BKSDA juga melepasliarkan 3 ekor elang bondol. Elang bondol merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi di Indonesia.

Mulyadi berharap dengan pelepasliaran satwa liar ini, populasi satwa liar di Sulawesi Tengah dapat terus terjaga dan lestari. Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian alam dan tidak melakukan perburuan liar.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Pelepasliaran satwa liar di TWA Tokobae merupakan salah satu upaya BKSDA untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Sulawesi Tengah. BKSDA juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat, untuk melakukan kegiatan pelestarian lainnya, seperti patroli hutan, edukasi lingkungan, dan pengembangan ekowisata.

PT IMIP, sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Morowali, juga berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Perusahaan ini telah mengalokasikan dana CSR untuk membantu BKSDA dalam kegiatan pelepasliaran satwa liar dan pengembangan TWA Tokobae.

Pelepasliaran satwa liar di TWA Tokobae menunjukkan bahwa upaya pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan populasi satwa liar di Sulawesi Tengah dapat terus terjaga dan lestari.***

Silakan komentar Anda Disini….