Tutup
AdvetorialBuya Muhammad J Wartabone

Buya Dr. H. Muhammad J. Wartabone, S.Sos., S.H., S.E., M.H.I.: di antara Silaturahim dan Doa

×

Buya Dr. H. Muhammad J. Wartabone, S.Sos., S.H., S.E., M.H.I.: di antara Silaturahim dan Doa

Sebarkan artikel ini
Buya Dr. H. Muhammad J Wartabone, S.Sos., S.H. S.E., M.H.I. (tengah) pada acara penyematan pin Samparajae Perwira Perkumpulan Wija Lapatau Matanna Tikka Sultan Azzimuddin Mangkau Raja Bone ke-16

PALU, Kabar Selebes – Muhammad J. Wartabone merupakan senator asal Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki darah campuran, yakni Kaili, Kulawi, Gorontalo, dan Bugis. Dalam kapasitas ini, Muhammad J. Wartabone memiliki hubungan silaturahim yang sangat baik dengan para pemuka dan tokoh dari semua etnis tersebut. Salah satu buktinya terlihat pada saat kunjungan silaturahim antara keturunan Wija Lapatau Matanna Tikka Sultan Azzimuddin Idris, Raja Bone, dengan KKSS Kota Palu.

Pada momentum tersebut, Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (Perwira LPMT) menganugerahkan kostum kebesaran Bugis-Makassar serta pin Perwira kepada Muhammad J. Wartabone. Penganugerahan ini dilaksakan pada Ahad, 30 Oktober 2022, di Swiss-Belhotel Palu. Pada prosesi acara tersebut, pin Samparajjae disematkan oleh Andi Bau Usdi, cucu Raja Bone Andi Mappanyukki. Sementara itu, Songkok Bone dipasangkan oleh Andi Baso Hamid Ahmad, Cucu Raja Bone La Pabbetteng, Ketua Pemangku Adat Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun pemasangan baju kebesaran organisasi perkumpulan Wija Lapatau Matanna Tikka dilakukan oleh ketuanya, yakni Andi Sapri Pamulu. Acara ini ditutup dengan doa yang dibacakan oleh al-Habib Dr. H. Hasan bin Husayn al-Jufri, S.Pd.I., M.Pd. (asal Cirebon).

Advertising
Lapatau Matanna Tikka, Sultan Azzimudfin Idris, Mangkau (Raja) Bone XVI, yang bertakhta pada 1696-1714
Buya Dr. H. Muhammad J Wartabone, S.Sos., S.H. S.E., M.H.I. (tengah) pada acara penyematan pin Samparajae Perwira Perkumpulan Wija Lapatau Matanna Tikka Sultan Azzimuddin Mangkau Raja Bone ke-16

Buya Dr. H. Muhammad J Wartabone, S.Sos., S.H. S.E., M.H.I. (tengah) pada acara penyematan pin Samparajae Perwira Perkumpulan Wija Lapatau Matanna Tikka Sultan Azzimuddin Mangkau Raja Bone ke-16

Sebagai senator yang senantiasa memelihara semangat santri, Muhammad J. Wartabone sangat memahami ajaran Nabi saw. bahwa belajar merupakan proses sepanjang hayat. Tidak alasan untuk berhenti belajar. Oleh sebab itu, di manapun berada, Muhammad J. Wartabone senantiasa berupaya mempeluas carawala ilmu dan wawasan. Contohnya, di sela-sela tugas sebagai senator, Muhammad J. Wartabone masih menyempatkan diri untuk menimba ilmu ekonomi di Perbanas Institute Jakarta dan menamatkan pendidikan tingkat Strata Satu (S1) sarjana dalam bidang Manajemen Bisnis dari kampus tersebut. Muhammad J. Wartabone percaya bahwa pengetahuan dalam bidang ekonomi dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan di tengah mayoritas masyarakat yang masih terjebak dalam problem peningkatan kesejahteraan.

Terdapat begitu banyak hikmah yang bernilai ketika menjalankan amanah sebagai Anggota DPD-RI yang mewakili masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah. Salah satu hikmah yang dianggap perlu untuk dibagikan kepada masyarakat adalah doa yang ia dapatkan ketika melaksanakan ibadah haji pada musim 2023. Seusai menjalankan seluruh ritual haji sekaligus memonitor kinerja pemerintah memfasilitasi para jamaah, Muhammad J. Wartabone menyempatkan diri bersilaturahim kepada al-Sayyid ‘Ashim bin ‘Abbas bin ‘Alawi al-Maliki di kediamannya di Kota Makkah. Pada momen silaturahim ini, al-Sayyid ‘Ashim mengijazahkan doa kepada Muhammad J. Wartabone. Doa tersebut adalah:

Biografi Muhammad J Wartabone – Maret 2024

الله يديم مجلس ُكم

Terjemahnya: (Semoga) Allah swt. memelihara majelis kalian.

Sebagaimana yang ia pelajari ketika nyantri, Muhammad J. Wartabone seketika menyambut ijazah doa tersebut dengan jawaban, “Qabiltu al-Ijazah.” Artinya, “Saya menerima ijazah (doa) tersebut.

Pemberian ijazah doa di atas merupakan bentuk apresiasi al-Sayyid ‘Ashim terhadap salah satu komitmen Muhammad J. Wartabone sebagai Anggota DPD- RI yang tetap memperhatikan aspek pemenuhan sisi spiritualitas masyarakat lewat ikhtiar menghidupkan majelis-majelis taklim dan zikir di Indonesia, di mana ikhtiar ini dimulai dari tempat asalnya, Provinsi Sulawesi Tengah.

Muhammad J. Wartabone bersama dengan al-Sayyid ‘Ashim bin ‘Abbas bin ‘Alawi al-Maliki di Makkah saat bersilaturahim pada Jumat, 23 Juni 2023

Patut dicatat bahwa ijazah yang dimaksud bukan bukti kelulusan dari sekolah, sebagaimana yang biasa dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Kata “ijazah” dalam bahasa Indonesia sesungguhnya diserap dari kosakata bahasa Arab. Pada awalnya, ijazah merupakan pemberian izin secara lisan dari seorang guru atau mursyid kepada muridnya. Ijazah dalam pengertian asalnya bisa berkaitan dengan pembacaan doa atau kitab tertentu. Dalam konteks kebudayaan dan intelektual Islam, ijazah yang dimiliki oleh seorang santri atau murid menandakan hubungan yang spesial antara ia dan gurunya. Oleh karena itu, ijazah doa dari al-Sayyid ‘Ashim kepada Muhammad J. Wartabone juga merupakan tanda kedekatan khusus di antara keduanya. (adv)

Silakan komentar Anda Disini….