PALU, Kabar Selebes – Para pemuda di Jalan Dokter Wahidin, Kelurahan Besusu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar lomba lari tradisional untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Ketua panitia, Hendra, menyatakan bahwa kegiatan tersebut terinspirasi dari tradisi balap lari yang biasanya digelar di beberapa tempat di Palu setiap bulan Ramadhan. Namun, kali ini mereka memutuskan untuk mengemasnya dalam sebuah perlombaan antarmasyarakat.
“Lomba lari Wahidin Ramadhan Pangova 2 ini terbilang unik karena para peserta akan berlari dengan kaki telanjang atau tanpa menggunakan sepatu di lintasan sepanjang 75 meter di Jalan Dokter Wahidin,” kata Hendra di Palu, Sabtu.
Sebanyak 64 peserta dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong, ikut serta dalam perlombaan ini. Hendra juga menambahkan bahwa jumlah peserta meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 32 orang.
“Lomba ini menggunakan sistem gugur dan akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 22 hingga 24 Maret. Hari terakhir akan dibuka kelas umum yang bisa diikuti oleh atlet lari,” jelasnya.
Lurah Besusu Barat, Adriani, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan positif yang dilakukan oleh kelompok pemuda ini. Ia berharap agar seluruh panitia dan peserta dapat menjaga keamanan serta sportivitas selama berlangsungnya lomba.
Salah satu peserta, Anang, dari Kabupaten Sigi, mengaku senang bisa ikut serta dalam lomba ini setelah tahun sebelumnya tidak bisa mendaftar. Menurutnya, acara ini merupakan cara yang baik untuk mengisi waktu di bulan suci Ramadhan.
“Alhamdulillah, ini baru kali pertama saya ikut lomba ini. Dapat informasi dari teman dan media sosial. Ini sangat baik untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan,” ungkapnya.
Dengan semangat kebersamaan dan sportivitas yang tinggi, para peserta berharap agar kegiatan ini dapat menjadi tradisi yang terus dilakukan setiap tahun untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan di Kota Palu.(an)
