SIGI, Kabar Selebes – Pengurus Besar Alkhairaat melalui Badan Usahan Milik Alkhairaat (BUMA) melaksanakan panen raya perdana padi organik atau System of Rice Intensification (SRI) di Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, pada hari Selasa (5/3/2024).
Acara ini dihadiri oleh Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayid Alwi bin Saggaf Aljufri, Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mewakili Bupati Sigi Mohamad Irwan, Dinas Pertanian Sulteng Nelson Matuban, dan Yusuf Suharso mewakili direktur PT. Vale.
Panen raya diawali dengan pemotongan padi organik oleh para pejabat yang hadir dan disambut meriah oleh masyarakat setempat.
Habib Alwi memberikan apresiasi kepada kelompok tani karangtaruna Desa Walatana yang telah tekun mengolah pertanian organik sehingga menghasilkan padi yang melimpah.
“Alhamdulillah apa yang dihasilkan hari ini perlu disyukuri. Pada dasarnya konsep dasar ekonomi yang dilakukan Alkhairaat itu adalah untuk keumatan, tanpa membedakan suku dan agama. Inilah yang dilakukan oleh BUMA,” kata Habib Alwi.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya PT. Vale, Pemda Sigi, Pemprov Sulteng, Pemerintah Kecamatan Dolo Selatan, dan Pemerintah Desa Baluase, serta masyarakat Desa Baluase yang terus semangat dan mendorong program ini.
Nelson Metubun mengatakan, Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah penyangga pangan bagi Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dengan kebutuhan 5,3 juta ton beras per tahun. Hal ini menjadi dorongan bagi Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Sigi, sebagai penyokong pangan di wilayah tersebut.
“Dengan kebutuhan yang cukup besar itu, maka Sulawesi Tengah perlu memacu daerah darah produksi pangan, salah satunya Kabupaten Sigi ini,” terangnya.
Ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PB Alkhairaat melalui BUMA yang bekerjasama dengan PT. Vale dalam menggerakkan sektor pangan, khususnya dalam pertanian padi organik.
“Ini akan menjadi langkah awal dan Pemda Sigi akan siap mendukung apa yang dilakukan oleh Alkhairaat untuk masyarakat Desa Baluase khususnya masyarakat Sigi,” kata Samuel Yansen Pongi.***