Tutup
Cek Fakta

CEK FAKTA : Muhaimin Iskandar Sebut Penggunaan 20% APBN untuk Utang Luar Negeri

×

CEK FAKTA : Muhaimin Iskandar Sebut Penggunaan 20% APBN untuk Utang Luar Negeri

Sebarkan artikel ini
Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar (Foto : Tangkapan Layar)

JAKARTA, Kabar Selebes – Dalam Debat Pilpres 2024 jilid kedua yang berlangsung di Jakarta Convention Center pada Jumat malam (22/12/2023), Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar menyampaikan pernyataan kontroversial terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia mengungkapkan bahwa 20 persen APBN direncanakan untuk digunakan membayar utang luar negeri.

Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 – 6 persen dirancang agar tidak terlampau realistis, guna menghindari peningkatan utang luar negeri yang signifikan. Ia menyoroti dampak beban utang luar negeri yang saat ini menjadi salah satu beban pemerintahan, tidak hanya bagi generasi saat ini tetapi juga bagi generasi mendatang.

Advertising

“Utang luar negeri yang terlampau banyak ini mengakibatkan beban-beban pemerintahan hari ini, tetapi juga anak turun kita akan mengalami banyak beban utang yang panjang. Salah satunya adalah bagaimana agar APBN kita sehat,” ujar Muhaimin Iskandar.

Ia menambahkan bahwa saat ini, 20 persen APBN digunakan untuk membayar utang luar negeri, dengan nilai yang signifikan mencapai 3000 triliun rupiah. Pernyataan ini langsung menciptakan perdebatan dan perhatian di kalangan masyarakat, terutama terkait strategi pengelolaan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

 

HASIL CEK FAKTA:

Tim Cek Fakta TIMES Indonesia (Member AMSI) bersama koalisi Cek Fakta dan ahli telah melakukan penelusuran terhadap pernyataan Muhaimin Iskandar dalam Debat Pilpres 2024. Berdasarkan temuan, pernyataan tersebut benar adanya.

Pada tahun 2022, pemerintah mengalokasikan sekitar 20,87 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar bunga utang. Rinciannya mencakup Rp 393,69 triliun untuk pembayaran bunga utang dalam negeri dan Rp 12,17 triliun untuk bunga utang luar negeri. Sumber data dari Databoks Katadata menyatakan bahwa alokasi ini mencerminkan penggunaan 20,87 persen APBN untuk membayar utang.

Selanjutnya, pada tahun 2024, alokasi pembayaran bunga utang di Rancangan APBN tumbuh sebesar 12,7 persen. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ini termasuk kebijakan pengurangan pembiayaan utang pada tahun 2022 dan 2023, sebagaimana tercantum dalam publikasi Kementerian Keuangan.

Dengan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa pernyataan Muhaimin Iskandar tentang penggunaan 20 persen APBN untuk membayar utang luar negeri adalah akurat dan sesuai dengan data yang tersedia. (abd)

Silakan komentar Anda Disini….