MOROWALI UTARA, Kabar Selebes – Ketua Fraksi Merah Putih DPRD Morowali Utara (Morut), Helen, dengan tegas membantah tudingan DPRD ‘masuk angin’ terkait pembentukan Panitia Khusus (Pansus) hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan aliansi anti korupsi dan peduli pembangunan Morut.
Helen menyampaikan klarifikasi menanggapi pernyataan ketua Aliansi Anti Korupsi, Burhanuddin Hamzah, yang meragukan dukungan fraksi terhadap pembentukan Pansus, Rabu (17/11/2023).
“Tidak benar DPRD Morut masuk angin dalam pembentukan pansus. Apa buktinya…? Saya sebagai ketua Fraksi Merah Putih yang menghadiri rapat menyetujui dibentuknya Pansus dana PEN, dana Bansos Covid-19,” ujar Helen.
Lebih lanjut, Helen menjelaskan bahwa seluruh fraksi mendukung pembentukan Pansus dan saat ini sedang dalam proses.
“Bahkan silahkan di cek ke sekertariat Gerindra saya sudah menyampaikan surat agar diajukan nama-nama untuk mewakili, yang diusulkan ke Ketua DPRD Morut untuk diparipurnakan. Jadi bukan hanya 100%… 1000% kami mendukung pembentukan Pansus,” tambahnya.
Pernyataan Helen ini sekaligus merespons pemberitaan sebelumnya yang memuat pernyataan Burhanuddin Hamzah.
Burhanuddin Hamzah sebelumnya mempertanyakan alasan tidak dibentuknya Pansus, mengutip informasi dari wakil ketua II DPRD Morut yang menyatakan adanya fraksi yang tidak merasa perlu membentuk Pansus.
Dalam RDP dengan Aliansi Anti Korupsi dan Peduli Pembangunan Morut pada 12 Oktober 2023, DPRD Morut berjanji akan membentuk Pansus setelah perayaan HUT ke-10 Morut pada tanggal 23 Oktober 2023.
Namun, Burhanuddin Hamzah menyoroti bahwa hingga saat ini belum ada progres yang signifikan terkait pembentukan Pansus tersebut.
Kini muncul pertanyaan apakah ada miskomunikasi dalam penyampaian dukungan fraksi terkait pembentukan Pansus, ataukah ada oknum tertentu yang sengaja menghalangi upaya pembentukan Pansus.
DPRD Morowali Utara memastikan bahwa seluruh fraksi mendukung Pansus dan jika Pansus ini dibentuk, akan membuka transparansi terkait proses penggunaan dana PEN di Morowali Utara.
Dari informasi yang dihimpun, dugaan penggunaan dana PEN oleh oknum tertentu yang tidak dibahas terperinci di DPRD Morut menjadi sorotan utama.(hen)
