LEMBO, Kabar Selebes – Masyarakat desa Tingkeao, Kecamatan Lembo, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, digemparkan oleh kebakaran hutan yang terjadi di lereng gunung Ponteoa, Senin (13/11/2023).
Ancaman ini mengintai dua kampung terdekat, Tingkeao dan Korowalelo.
Asap tebal akibat kebakaran ini bisa dilihat dari kejauhan.
Bahkan, asap tebal ini membumbung hingga ke puncak gunung Penteoa.
Camat Lembo, Benny Hambuako menyebut, kebakaran itu disebabkan oleh ulah manusia.
Warga dan pemerintah setempat berupaya keras untuk mengatasi rambatan api agar tidak mendekati perkampungan.
“Penanganan kebakaran di lereng Gunung Ponteoa sangat riskan. Dengan kemiringan 90 derajat dan struktur tanah bebatuan, pemadaman manual dianggap berisiko tinggi,” kata Benny Hambuako yang dikonfirmasi, Senin malam.
Kondisi ini membuat pemerintah setempat langsung melakukan rapat koordinasi di kantor desa Tingkeao.
Rapat dihadiri oleh kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, petugas pemadam kebakaran (Damkar), dan Satpol PP.
Rapat bertujuan merumuskan rencana penanganan kebakaran di Gunung Ponteoa.
“Kondisi terakhir masih aman karena posisinya masih jauh dari perkampungan. Kami akan terus memantau dan siap bertindak jika keadaan berubah,” ujar Benny Hambuako.
Rapat juga membahas kesulitan akses ke lokasi kebakaran yang sulit dijangkau karena daerah bertebing.
Untuk membawa air ke lokasi pemadaman, diperlukan upaya manual yang memakan waktu perjalanan kurang lebih 2 jam.
Pemerintah dan masyarakat setempat bersatu padu dalam menghadapi tantangan ini.
Meskipun dihadapkan pada kondisi sulit, semangat gotong-royong dan kerja sama menjadi kunci utama dalam mengatasi ancaman kebakaran hutan ini.
Semua pihak berharap situasi dapat segera terkendali dengan minimal dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.***