PALU, Kabar Selebes – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu menggelar peringatan Hari Santri Nasional 2023.
Ketua ISNU Provinsi Sulteng, Sahran Raden, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Palu, khususnya Badan Kesbangpol, menjadi mitra strategis ISNU Sulteng dalam upaya memajukan masyarakat, terutama generasi muda.
Dalam rangka Hari Santri Nasional, ISNU dan Kesbangpol mengadakan dialog pembauran kebangsaan.
Dialog ini bertujuan untuk memperkuat semangat nasionalisme yang berakar pada nilai-nilai toleransi, Pancasila, UUD 1945, dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.”
Sahran Raden, yang juga seorang akademisi di UIN Datokarama Palu, menyatakan bahwa dialog tersebut sangat penting mengingat ancaman yang muncul terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, terutama gerakan yang berupaya mendirikan negara berdasarkan agama.
Indonesia, sebagai negara dengan beragam suku dan budaya, menghadapi berbagai konflik vertikal dan horizontal yang dapat mengancam persatuan masyarakat.
Oleh karena itu, pembauran kebangsaan menjadi upaya bersama pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan iklim kondusif dan menerima keragaman dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Sahran Raden, pemerintah daerah dan masyarakat memiliki kewajiban untuk melaksanakan pembauran kebangsaan sebagai komitmen untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Momen Hari Santri Nasional 2023 menjadi kesempatan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan peran santri sebagai pelopor perdamaian di tengah keragaman masyarakat,” kata Sahran Raden, Kamis (19/10/2023).
Dialog pembauran kebangsaan yang diadakan oleh ISNU Sulteng dan Badan Kesbangpol Kota Palu melibatkan sejumlah narasumber terkemuka, termasuk Rektor UIN Datokarama, Profesor Lukman S. Thahir, yang juga Ketua PWNU Sulteng, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha, Wali Kota Palu, Hadiayanto Rasyid, Pimpinan Ponpes Madinatul Ilmi Dolo Ali Hasan Aljufrie, Sekretaris PW ISNU Sulteng Rusdin Ahmad, Kepala Badan Kesbangpol Sulteng Ansyar Sutiadi, serta Akademisi dari Untad Palu, Dr. H. M. Yazdi Pusadan.
Kepala Badan Kesbangpol Sulteng, Ansyar Sutiadi, memberikan dukungan penuh terhadap peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 oleh ISNU Sulawesi Tengah.
Ia menekankan pentingnya pembauran antar suku dan sukses dalam menyelesaikan persoalan sosial, sekecil apa pun, untuk mencegah konflik yang lebih besar.
Ansyar Sutiadi menambahkan bahwa pembauran kebangsaan adalah suatu proses integrasi antar anggota masyarakat dengan beragam latar belakang, termasuk ras, suku, etnis, melalui interaksi sosial di berbagai bidang, seperti bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan, dan perekonomian, demi mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis yang ada dalam kerangka NKRI.
Dialog pembauran kebangsaan yang diselenggarakan oleh ISNU Sulteng dan Badan Kesbangpol Palu ini mengangkat tema “Entitas Santri di Tengah Modernisasi Kebangsaan: Refleksi Jihad Santri dalam Membangun Kemerdekaan Indonesia”.***