PALU, Kabar Selebes – Wakil Gubernur Ma’mun Amir memimpin rapat Check Final Pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit yang digelar di ruang Polibu Kantor Gubernur pada Kamis, (5/10/2023).
Rapat ini merupakan salah satu langkah penting dalam persiapan menjelang acara bersejarah yang akan menjadi sorotan utama, yaitu Pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit.
Dalam rapat tersebut, Wakil Gubernur Ma’mun Amir didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, Danrem 132 Tadulako, Kapolda, serta Kadis Pariwisata Kabupaten Poso.
Tidak hanya itu, rapat ini juga dihadiri oleh berbagai kepala OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Ivent Organizer Lebah Madu, dan pejabat terkait lainnya.
Pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit, yang akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, serta Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Uno, akan menjadi salah satu tonggak bersejarah bagi Sulawesi Tengah.
Gubernur Rusdy Mastura dan Ketua TP-PKK Provinsi Sulteng, Vera Rompas Mastura, bahkan akan menaiki helikopter menuju lokasi pencanangan sebagai tanda penghormatan terhadap kegiatan besar ini.
Setelah pencanangan, Gubernur Rusdy Mastura akan menuju ke Tentena untuk membuka Festival Danau Poso (FDP), yang akan menjadi puncak perayaan setelah acara utama.
Kadis Pariwisata Poso mewakili Pemda Poso menyampaikan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk penyiapan lokasi pendaratan helikopter, penyediaan air bersih, persiapan tempat kerajinan dan kuliner, serta mobilisasi 800 orang masyarakat lokal yang akan hadir dengan mengenakan pakaian adat Lore dan persiapan lainnya.
“Dengan berakhirnya Pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit, kita akan melanjutkan dengan Festival Danau Poso yang akan diadakan pada sore hari,” jelasnya.
Wakil Gubernur Ma’mun Amir menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam persiapan acara ini, dan meminta agar semua pihak terus berkoordinasi dan saling membantu untuk meminimalisir kendala-kendala yang mungkin timbul saat pelaksanaan pencanangan pada tanggal 10 Oktober 2023.
Terakhir, Wakil Gubernur mengingatkan kepada seluruh pengunjung, panitia, dan pihak terkait lainnya untuk menghargai nilai-nilai kearifan lokal, karena di wilayah Tampo Lore masih berlaku hukum adat, termasuk larangan berbicara sembarangan.***