AMPANA, Kabar Selebes – Sebanyak 14 kepala keluarga (KK) dari masyarakat trans bawah di Dusun Tampa Batu, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Unauna merasa kesal karena telah membayar SLO (Sertifikat Layak Operasi) dan instalasi listrik atas permintaan petugas lapangan PLN, tetapi hingga saat ini permintaan mereka belum direalisasikan.
Hasil penelusuran media ini menyatakan bahwa keluarga-keluarga tersebut telah menyetor uang sebesar Rp800.000, dengan rincian Rp200.000 untuk SLO dan Rp600.000 untuk instalasi tiga mata lampu. Uang tersebut diterima langsung oleh petugas lapangan yang disebutkan dengan inisial AF.
Ketua RT 5 Dusun Tampa Batu, Kecamatan Ampana Tete, Samin, menegaskan bahwa mereka telah menunggu selama tiga tahun, namun janji dari PLN hanya sebatas janji dan tidak ada tindakan nyata. Mereka telah mengajukan surat permohonan dan bahkan mendatangi kantor PLN Cabang Luwuk, namun tidak ada respons yang memuaskan.
Samin berharap bahwa melalui media, masalah ini akan mendapatkan perhatian baik dari pihak PLN Ampana dan juga pemerintah daerah DPRD Tojo Unauna. Ia memohon agar mereka, sebagai warga trans bawah yang telah berdomisili di Tojo Unauna sejak tahun 2014, dapat difasilitasi dengan segera.
Hasil pantauan media menunjukkan bahwa di Dusun 5 Tampa Batu, sudah ada tiang listrik selama setahun dan bahkan pemukiman warga yang jaraknya sekitar 250 meter dari Dusun 5 juga sudah mendapatkan penerangan.
Kepala PLN Ampana, Erdhi Dwi Cahyo, merespons keluhan 14 KK warga Dusun Tampa Batu dengan mengatakan bahwa akan memeriksa masalah tersebut dan mengecek kendalanya. Ia juga menyatakan bahwa dia belum lama menjabat di Ampana.(shl)