KASIMBAR, Kabar Selebes – Jika tak ada aral melintang, 11 pemuda Alkhairaat yang tergabung dalam IKAAL (Ikatan Alumni Alkhairaat) bersama Karang Taruna Tadulako Desa Donggulu Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong, berencana akan melakukan long march menuju Kota Palu, guna menghadiri haul Habib Idrus bin Salim Aldjufri (Guru Tua) ke-54 yang akan dilaksanakan, Sabtu, 14 Mei 2022 mendatang.
Long march yang dikenal dengan jalan kaki itu, akan dimulai pada hari Sabtu 7 Mei 2022 pukul 06:00 Wita dengan memulai star dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Donggulu.
Kepala Rombongan Long march Arfandi S.Lamaki.,S.Pd.I ketika dihubungi Kabar Selebes via aplikasi WhatsApp, Rabu 20 April 2022 pukul 16:30 Wita menjelaskan, jika maksud jalan kaki Donggulu – Palu sejauh 122km, tak lain sebagai bentuk cinta mereka terhadap perjuangan Guru Tua.
“Kami mencoba menapaktilas kembai bagaimana perjuangan Guru Tua dalam menyebarkan Alkhairaat di kamoung kami Desa Donggulu khususnya dan Kecamatan Kasimbar pada umumnya,” jelas Arfandi.
Alumni Institut Agama Islama Negeri Datokaroma (saat masih bernama IAIN) tahun 2014 itu menekankan, Arfandi bersama timnya menargetkan lima hari perjalanan menuju Palu. “Kami usahakan sehari sebelum haul sudah tiba di halaman Alkhairaat Pusat Palu, supaya ada waktu istirahat sehari,” tekannya.
Termasuk jalur Toboli – Tawaeili yang dikenal ekstrem, sudah mereka persiapan taktiknya. “Untuk jalur kebun kopi, kami memulai abis isya. Agar pas matahari terbit, kami so berada di di puncak menuju penurunan,” katanya guru MTs Alkhairaat Donggulu ini.
Ketika media ini menanyakan soal bekal, alumni Aliyah Alkhairaat Pusat Palu mengatakan, hanya mempersiapkan bekal seadanya selama dalam perjalanan. Mereka yakin, bahwa warga masyarakat yang merupakan abnaul khairaat sepanjang jalan akan membantu mereka.
“Insya Allah warga Alkhairaat sepanjang jalan yang akan kami lalui, pasti akan membantu, terutama dalam segi makan dan minum,” yakinnya.
Arfandi hanya mewajibkan kepada timnya untuk membawa alat penerang berupa senter. “Obat-obatan yang wajib di bawa. Termasuk suplemen dan vitamin,” ucapnya.
“Kami juga akan menolak secara halus jika yang pengendara mobil yang menawarkan tumpangan. Karena ini sebagai bentuk tekad kami jalan kaki menuju Palu,” sambungnya.
Setali tiga uang, ternyata niat “mulia” ke sebelas pemuda pendidikan terbesar di kawasan timur Indonesia iti, mendapat respon dari Pemerintah Desa Donggulu. Sekretaris Desa Donggulu Daifan Kalafe, S.Pd memberikan apresiasi atas rencana niat para pemuda desa.
“Saya atas nama pemerinta desa, sangat mendukung sepenuhnya. Bahkan kami membantu dalam mempersiapakan bekal. Termasuk kami akan menyurat kepada pemerintah desa tetangga untuk memberitahukan perihal rencana ini. Agar nanti desa-desa tetangga bisa membantu jika anak-anak ini mengalami kesuliitan di jalan,” terangnya saat di hubungi media ini via sambungan seluler, Rabu (20/4/2022) setelah buka puasa.
Bahkan, kata ustadz Daifan (sapaan akrabnya), pihak akan mengirim surat ke Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Pusat Palu. ” Intinya, jika PB Alkhairaat mengetahui, berarti perjalanan para pemuda Alkhairaat ini, resmi. Dan kiranya nanti ada sambutan untuk mereka setelah tiba di Alkhairaat Palu,” katanya.
Terlebih lagi lanjutnya, beberapa desa yang jadi jalur lintasan jalan kaki, sudah siap menyambut. “Beberapa desa di Toribulu, Ampibabo dan Siniu sudah siap menyambut. Masyarakat di beberapa desa tersebut juga akan mendirikan posko persinggahan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya,” menutup sambungan telepon seluler. (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu