Tutup
NasionalPilihan

Dibopong di Titik Nol IKN, Humas Pemprov Sebut Gubernur Sulteng hanya Kelelahan  

×

Dibopong di Titik Nol IKN, Humas Pemprov Sebut Gubernur Sulteng hanya Kelelahan  

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura (kanan) menyerahkan tanah dan air dari Bumi Tadulako kepada Presiden Joko Widodo di Kecamatan Samboja dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (Foto: Biro Pers)

PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rudy Mastura terlihat dibopong menuju tenda karena lemas, usai proses ritual penyatuan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Senin (14/3/2022).  

“Mungkin beliau rasa capek, tapi beliau sehat. Sehat Bapak. Ini sudah mau persiapan berangkat ke Jakarta Bapak,” ujar Kabag Humas, Publikasi dan Dokumentasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng, Adiman, saat dikonfirmasi via telepon seluler. 

Advertising

Menurutnya, Gubernur Rusdy sempat mendapatkan penanganan oleh tim medis yang memang siaga sejak acara Kendi Nusantara dimulai. Prosesi tersebut berada di bawah dan setelah usai para peserta kegiatan melewati tanjakan. 

Meski demikian, Rusdy Mastura dinyatakan sehat. “Kecapean saja. Beliau sebelumnya dari peninjauan vaksinasi di Poso. Memang di Sulteng juga agak kecapean, disana juga mungkin padat acaranya ketemu dengan beberapa kementerian,” aku Adiman. 

“Mungkin beliau terlalu bersemangat untuk menyampaikan kepada presiden terkait dengan kondisi Sulteng, dan tampil didepan Bapak presiden mempersembahkan tanah dan air dalam prosesi adat dari Sulteng itu,” tambah Adiman. 

Dalam acara tersebut, tidak hanya Rusdy Mastura yang terlihat lemas. Beberapa kepala daerah lain juga tampak lelah. Hal itu diduga karena cuaca di IKN memang panas saat ritual tersebut berlangsung pada Senin pagi hingga siang. 

Dalam prosesi penyatuan tanah dan air itu, masing-masing gubernur dari 34 provinsi bergantian membawa tanah dan air di hadapan Presiden Joko Widodo. Lalu bersama-sama menuangkannya ke dalam gentong besar sebagai simbol penyatuan tanah dan air diseluruh Indonesia. (mit) 

Laporan : Dita Yuliana 

Silakan komentar Anda Disini….