PALU, Kabar Selebes – Gempa bumi yang telah terjadi sebanyak 2 kali dengan kekuatan masing-masing 5,9 magnitudo dan 6,5 magnitudo yang berpusat pada laut dengan jarak 58 kilometer arah timur laut Kota Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 kilometer, Senin, (28/07/21) mengejutkan seluruh warga di wilayah itu.
Di ketahui, Tojo Unauna sendiri adalah salah satu wilayah yang mempunyai resiko kerentanan terhadap bencana yang cukup tinggi dan belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan. Namun peristiwa ini membuat warga menjadi panik dan melakukan evakuasi ke dataran yang lebih tinggi.
Freddy Onora, manejer Advokasi dan Kampanye Celebes Bergerak mengungkapkan bahwa harusnya pemerintah Tojo Unauna melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat harus siap dan memiliki perencanaan mitigasi yang matang didasarkan pada Kajian Resiko Bencana (KRB) di wilayah Tojo Unauna.
“Kita memiliki banyak kajian kebencanaan di Sulawesi Tengah ini, juga punya ahli di bidang itu. Yang kita perlukan dari pemerintah daerah saat ini adalah kemauan politik untuk melibatkan para ahli dan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk kepentingan mitigasi bencana,” ujar Freddy Onora.
Menurutnya, daerah Tojo Unauna adalah daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana sehingga jangan sampai dengan kerentanan itu malah menjadi malapetaka di kemudian hari jika tidak ada kesiapan.
Olehnya, pemerintah Tojo Unauna dan semua daerah yang memiliki kerentanan bencana yang sama sebaiknya membuat KRB dengan serius melibatkan para ahli serta gempa bumi yang terjadi baru-baru ini di Tojo Unauna merupakan alarm mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana.
Ia menambahkan, dengan semua produk kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan daerah sebaiknya sensitif bencana. Artinya kebijakan itu harus benar-benar memperimbangkan aspek bencana.
“Salah satu kebijakan yang penting menggunakan perspektif kebencanaan adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) daerah dan semua produk turunannya hingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” ungkapnya.
Freddy berharap kepada pemerintah kabupaten Tojo Unauna agar membuat edukasi rutin tentang kebencanaan nada masyarakat mulai dari yang formal hingga non formal jika sewaktu-waktu terjadi bencana.(*/am)
Laporan : Alsih Marselina