POSO, Kabar Selebes – Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah akhirnya mengambil langkah cepat untuk menuntaskan aksi teror kelompok teroris dengan menggandeng para tokoh lintas Agama. Sebelumnya, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur diduga menjadi aktor pembunuhan empat warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Selasa (11/5/2021).
Selain para tokoh agama, Pemda Poso juga melibatkan pihak Legislatif, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan untuk duduk bersama menyikapi pembantaian kelompok teroris jaringan Ali Kalora yang dinilai sudah melampaui batas kemanusiaan.
Bertempat di aula Pogombo Pemda Pos0, Selasa (18/5/2021), Bupati Poso, Verna Gladies Inkiriwang memimpin langsung rapat guna membahas persoalan terkait aksi pembantaian teroris yang terus menerus terulang dengan sasaran warga sipil.
Kegiatan yang berlangsung selama empat jam tersebut difokuskan untuk mencari solusi dan masukan-masukan serta menyamakan persepsi dari berbagai tokoh terkait pelaksanaan operasi penuntasan teroris kelompok Ali Kalora oleh TNI-Polri yang tidak kunjung selesai.
Selain masalah pelaksanaan operasi, Pemda Poso bersama tokoh lintas agama dan pihak terkait dalam pertemuan tersebut juga berharap bisa merumuskan suatu solusi untuk menyikapi dampak sosial dan ekonomi terhadap warga yang terdampak dalam pelaksanaan operasi Madago Raya.
Anggota DPRD Kabupaten Poso, Makmur Lapido dalam kesempatan tersebut mengungkapkan kekecewaaanya jika apa yang dilakukan oleh Satgas TNI-Polri dalam menuntaskan sisa DPO kelompok Ali Kalora terkesan tidak maksimal. Bahkan menurutnya, pelaksanaan operasi pengejaran teroris di Poso yang terkatung-katung tanpa ada kejelasan hanya merupakan proyek institusi tertentu tanpa memikirkan sudah berapa banyak korban jiwa yang berjatuhan, baik dari aparat ataupun dari warga sipil yang tidak berdosa.
“Persoalan Poso hari ini harus kita selesaikan secara bersama-sama, operasi yang dilakukan oleh aparat dalam menuntaskan sisa DPO sudah terlalu lama dan tidak kunjung selesai, atau jangan-jangan ini hanya proyek dari institusi tertentu,’’ tegas Makmur.
Senada, Ketua MUI Poso, Arifin Tuamaka dalam kesempatan tersebut juga berharap pertemuan tersebut bisa menghasilkan suatu rumusan agar apa yang terjadi di Poso bisa secepatnya dituntaskan sehingga warga Poso bisa hidup dan beraktifitas dengan aman. Dia berharap pembantaian terhadap empat orang warga Desa Kalemago merupakan yang terkahir dan tidak pernah terulang lagi. Ini harus ada dukungan dari pemerintah pusat hingga Pemda yang didukung sepenuhnya oleh seluruh elemen terkait.
“Saya berharap pertemuan hari ini dari segala masukan yang ada, kita bisa menyamakan persepsi agar hasil yang kita harapkan jauh lebih bagus, demi terciptanya rasa aman di Poso,’’ harap Arifin Tuamaka.
Sementara itu, Bupati Poso Verna GM Inkiriwang menjelaskan, bahwa sudah dua hari terakhir telah dilaksanakan pertemuan, baik antara perwakilan warga Tampo Lore yang menjadi korban dan tokoh lintas agama. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menampung seluruh aspirasi yang ada. Apa yang menjadi harapan dan keinginan dari masyarakat Kabupaten Poso akan ditampung dan dibuat dalam bentuk surat untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Hari ini selain para tokoh lintas agama,kami juga hadirkan Forkompimda, dan banyak pertanyaan dari warga juga apa saja yang sudah dilakukan oleh TNI-Polri, saya berharap pertemuan ini bisa memberikan suatu kesepakatan, sehingga masyarakat yang mendengar bisa merasa tenang,” jelas Bupati Verna. (rdn/ap)
Laporan : Ryan Darmawan