Tutup
Regional

Cerita Warga Sulitnya Lakukan Pencairan Bantuan UMKM di Palu

×

Cerita Warga Sulitnya Lakukan Pencairan Bantuan UMKM di Palu

Sebarkan artikel ini
Salah satu kantor BRI yang ditunjuk untuk melakukan pencairan bantuan UMKM di Kota Palu, yang tetap ramai didatangi warga hingga malam hari untuk mengambil nomor antrian. (Foto : Alsih Marselina/KabarSelebes.id)

PALU, Kabar Selebes – Penyaluran bantuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) senilai Rp2,4 juta menyisahkan banyak cerita dari warga yang tercatat sebagai penerima di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Demi melakukan pencairan dana bantuan hibah itu, warga penerima terpaksa rela tidur di halaman Kantor BRI untuk mendapatkan nomor antrian.

Advertising

Wajar saja, ketika pelayanan telah dibuka, warga penerima langsung memadati halaman Kantor BRI.

Bagi mereka yang terlambat, tentunya tidak dapat mengambil nomor antrian untuk melakukan pemcairan.

Bahkan, sejak pukul 01.00 dini hari hingga subuh, Kantor BRI sudah dipadati dengan warga penerima yang datang untuk mendapatkan nomor antrian.

Kepada KabarSelebes.id, salah seorang pelaku usaha penerima bantuan UMKM, Wahyu (27), mengaku sudah sepekan dirinya terus mendatangi Kantor BRI untuk mengambil nomor antrian. Tetapi belum juga mendapatkannya, sehingga ia berinisiatif untuk mendatangi Kantor BRI sejak dini hari.

“Saya saja yang jelas-jelas orang Palu belum juga dapat, karena banyak orang dari luar Palu juga ikut antrian melakukan pencairan bantuan UMKM disini,” keluhnya.

Dia mengatakan, selain warga Kota Palu, ada pula warga yang berasal dari Pantai Timur dan Pantai Barat yang datang untuk melakukan pencairan bantuan UMKM.

“Kemarin malam, warga asal Pantai Timur dan Pantai Barat sampai tidur di sekitar Kantor BRI ini, karena mereka tidak dapat nomor antrian. Padahal sudah jauh-jauh datang,” katanya.

Ditambah lagi, adanya pembatasan jumlah penerima bantuan UMKM yang dilayani hanya hanya sebanyak 50 orang  per harinya.

“Kalau tidak datang jam begini, pasti kita dapat nomor antrian. Tapi kadang juga ada yang datang jam begini, belum tentu dapat, karena yang dilayani per harinya hanya 50 orang saja,” katanya. (am/rlm/fma)

Laporan : Alsih Marselina

Silakan komentar Anda Disini….