PARIGI MOUTONG, Kabar Selebes – Penggiat alam bebas Organisasi Pecinta Alam (OPA) Bulumatuvu Desa Avulua, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah belum lama ini melakukan aksi penanaman 300 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata dan Rhizophora Apiculata.
“Bibit yang kami kumpulkan itu sebanyak 600. Penanaman awal yang kami tanam baru sebanyak 300 bibit. Sisanya lagi akan ditanam di tahap kedua. Lokasi penanamannya di pesisir pantai Dusun I, Desa Avulua,” ujar Ketua OPA Bulumatuvu, Dwi Rahmat H. Daeng Mangile, SKM, kepada KabarSelebes.ID, Rabu (10/02/2021).
Dikatakannya, aksi penanaman bibit mangrove tersebut dalam rangka Universary ke 1 tahun organisasi yang dipimpinnya itu. Inisiatif penanaman bibit mangrove bermula dari melihat banyaknya penebangan yang dilakukan oleh masyarakat.
Sehingga, melalui momen universary, dia bersama rekan-rekannya melakukan penanaman bibit mangrove.
“Ini merupakan wujud untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kepada masyarakat, khususnya pesisir pantai,” katanya.
Di sisi lain dikatakan penanaman tersebut juga sebagai upaya dalam mendukung program gerakan menanam 1 juta mangrove Forum Komunikasi Pecinta Alam Pantai Timur (FKPAPT) Parigi Moutong.
Menurutnya, hutan mangrove memiliki fungsi maupun manfaat yang sangat banyak bagi manusia dan biota laut. Di antaranya ialah berfungsi menjadi benteng abrasi pantai dan tsunami sekalipun.
Selain itu, hutan mangrove yang dapat menimbulkan daratan baru juga berfungsi sebagai tempat bertelur dan pakan ikan.
“Ada manfaat yang berkesinambungan dari hutan mangrove. Para nelayan juga tidak perlu lagi jauh-jauh untuk memancing ikan dengan adanya hutan mangrove,” terangnya.
Menurut Dwi, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari adanya hutan mangrove.
Sehingga, dia bersama rekan-rekannya berinisiatif untuk terus mengkampanyekan pentingnya menjaga hutan mangrove melalui aksi penanaman.
“Dengan melakukan terus aksi penanaman bibit mangrove, saya yakin akan memberikan penyadaran kepada masyarakat di desa kami yang berada di pesisir pantai akan pentingnya hutan mangrove,” demikian Dwi. (rkb/ap/fma)
Laporan : Rifaldi Kalbadjang