PALU, Kabar Selebes – Untuk pertama kalinya alat peringatan dini pendeteksi Likuefaksi akan dipasang di daerah Sulawesi Tengah (Sulteng). Daerah yang akan dipasangkan alat Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) itu yakni Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Ashrafudin menuturkan, target pemasangan EWS kemungkinan akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai September triwulan empat tahun 2021.
“Untuk titik pemasangannya kita akan kordinasikan terlebih dahulu bersama badan geospasial, karena mereka lebih tau zona mana yang perlu dipasang alat EWS,” katanya kepada KabarSelebes.ID, Rabu (03/02/2021).
Ashrafudin mengatakan, pemasangan pendeteksi likuefaksi diinisiasi BPBD bekerja sama dengan beberapa akademisi di Universitas Tadulako. Alat EWS untuk saat ini masih pada tahap uji coba di laboratorium fakultas Teknik.
Cara kerja alat nantinya ialah mampu mengukur suhu tanah ketika terjadi gempa. Ashrafudin bilang, ketika suhu tanah berubah pada saat gempa alat EWS akan berbunyi secara otomatis.
“Cara kerja EWS nantinya menggunakan sistem inverter dan solarsel, jadi sistemnya terbarukan bisa menggunakan tenaga matahari,” lanjutnya.
Menurutnya, alat pendeteksi likuefaksi berbeda dengan pendeteksi tsunami yang dibeli dari luar negeri dengan harga yang lumayan mahal. Dengan biaya murah dan buatan lokal, alat pendeteksi likuefaksi kualitasnya hampir sama dengan buatan luar negeri.
Pihaknya pun ke depan berencana akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat agar EWS bisa efektif digunakan sebagai salah satu upaya mitigasi.
“Ini sebagai percontohan, dan mudah-mudahan ini berhasil untuk ke depan, karena belum ada EWS untuk pendeteksi Likufaksi di Indonesia,” tandasnya. (ap/fma)
Laporan: Adi Pranata.