Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Upaya Guru di Palu Ajak Peserta Didik Torehkan Prestasi di Tengah Pandemi

×

Upaya Guru di Palu Ajak Peserta Didik Torehkan Prestasi di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini
Beberapa murid sedang belajar dengan menerapkan protokol kesehatan di ruang perpustakaan SMP Al-Azhar Mandiri Kota Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Adi Pranata/KabarSelebes.id)

PALU, Kabar Selebes – Meski pandemi Covid-19 masih mengancam, para guru tak pernah kehabisan tenaga memberi bimbingan dan motivasi kepada peserta didik untuk tetap menorehkan prestasi.

Hal itu terlihat seperti apa yang dilakukan oleh guru di SMP Al-Azhar Mandiri kota Palu, Sulawesi Tengah. Meski angka penyebaran kasus Covid-19  tak kunjung mereda, bimbingan kepada anak-anak untuk mengikuti olimpiade tetap rutin dilakukan.

Advertising

Yuni selaku kordinator olimpiade MIPA di SMP Al-Azhar Kepada KabarSelebes.id menerangkan, untuk membimbing peserta didik tidaklah mudah apalagi dalam situasi wabah penyakit.

Bimbingan yang dulunya rutin dilakukan secara tatap muka kini menjadi sangat terbatas setelah hanya dilakukan melalui dalam jaringan (Daring).

Menurut Yuni bimbingan lewat metode itu tidak akan efektif apalagi sebelumnya sedang mempersiapkan siswa untuk mengikuti olimpiade tingkat nasional. 

Ia pun merasa bersyukur berkat support dari pihak sekolah dan orang tua peserta didik, bimbingan akhirnya diizinkan dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan

“Alhamdulillah orang tua itu mendukung dan baik sekolahpun demikian, tetapi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jadi anak-anak itu tetap pakai masker, itu udah safe banget datangnya (ke Sekolah),” katanya.

Lebih lanjut Yuni menerangkan, bimbingan tatap muka atau Offline hanya berani dilakukan apabila hanya diikuti oleh beberapa peserta didik saja. Sedangkan untuk jumlah yang banyak masih dilakukan secara online.

Sementara itu, dijelaskan bahwa siswa-siswi yang dipilih untuk ikut serta dalam olimpiade melalui proses panjang dan ketat. Dari puluhan siswa tiap bulannya terus diseleksi hingga terpilih satu siswa yang akan mewakili olimpiade mata pelajaran. 

“Jadi misalnya ada 10 siswa, itu kita seleksi terus tiap bulan hingga tersisa satu,”ungkapnya.

Dikatakan dalam seleksi yang hanya akan menyisakan satu siswa, maka para peserta yang belum terpilih diajarkan untuk lebih berbesar hati.

Ia menerangkan kepada siswa yang tak terpilih bahwa apa yang diajarkan selama ini tidak berakhir di sekolah, akan tetapi sangat berguna untuk jenjang pendidikan berikutnya.

“Jadi memang mereka (Siswa) diajarkan untuk lebih berbesar hati, dikasih pengertian lebih banyak ke mereka,” katanya.

Atas upaya itu, tak heran meski keadaan pandemi Covid-19, salah satu sekolah swasta di tanah kaili itu berhasil meraih beberapa penghargaan diantaranya menjadi jawara pada lomba cerdas museum dan menyabet 3 medali sekaligus dalam Kompetisi Sains tingkat nasional. (ap)

Laporan: Adi Pranata

“Tulisan ini merupakan bagian dari program fellowship antara dewan pers bersama satgas Covid-19”

Silakan komentar Anda Disini….