Kepemimpinan atau leadership dapat dimaknai adalah sebuah kepemimpinan yang lahir dari sikap kepribadian yang melekat dalam diri seseorang , yang dicirikan oleh beberapa hal, antara lain; berintegritas dan jujur, percaya diri dan memberi inspirasi kepada orang di sekitarnya, memiliki komitmen yang kuat, mandiri dalam pengambilan keputusan, kreatif dan inovatif. Seperti itulah dalam benak saya mengenal kak Cudy.
Beliau itu walaupun memiliki kekerabatan dengan banyak individu dan komunitas, berbagai kelompok politik, tetapi secara leadershif Cudy itu tidak pernah mengklaim dirinya mewakili, apa lagi menjadi penerus kepemimpinan dari sebuah rezim tertentu, kelompok tertentu, komunitas tertentu.
Seorang Cudy lebih menjadikan dirinya sebagai sosok pemimpin yang tumbuh dari dan oleh serta milik semua elemen masyarakat Sulawsi Tengah. Sehingga hampir tidak punya musuh, bahkan tidak senang dengan permusuhan, apa lagi yang bersifat sentimen pribadi dalam berbagai aktifitas, termasuk dalam aktifitas politik.
Di dalam beberapa kesempatan, kak Cudy menyampaikan pikiran-pikiran tentang Sulawesi Tengah di masa depan. Hampir tidak pernah mengungkapkan bahwa dirinya adalah perpanjangan atau penerus atau kelompok tertentu.
Tapi kak Cudy lebih mengembangkan ide-ide praktis yang lebih bersifat mandiri. Karena dalam leadership itu, selain harus memiliki kemampuan kolaboratif, kematangan ide, konsepsi serta bobot kepemimpinan yang original, juga harus punya kemandirian.
Saya pikir di masa depan apalagi tantangan kekinian dengan Pandemi virus Sarc-Cov-2 (virus Corona) dengan penyakit Covid-19, selain membutuhkan kamatangan dan kemandirian leadershif, juga perlu ide-ide yang lebih inovatif, agar komitmen lebih sejahtera, lebih sehat dan lebih cerdas. (ahl/fma)
Penulis : IRSAD AMIR (Aktivis Sosial Kemasyarakatan Morowali)
*Seluruh tulisan adalah tanggung jawab penulis