TOLITOLI, KabarSelebes- Seorang nelayan bernama Sair (63) warga Dusun III Desa Simatang Utara, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Tolitoli Sulawesi Tengah, ditemukan tewas oleh rekan seprofesinya bernama Saprudin. Diduga korban terjatuh dari perahunya diakibatkan penyakit asma.
Menurut istri korban bernama Hadra kronologis kejadian berawal saat korban pada Sabtu 10 Maret 2018 sekitar jam 05.30 wita keluar rumah untuk pergi memancing dengan mengunakan perahu katinting dimana korban sering memancig diarea sekitar pulau Simatang.
Sementara itu saksi Saprudin mengungkapkan, saat dirinya berangkat dari rumah yang terletak di labuan ngeha Desa Simatang Tanjung menuju ke kebunnya yang terletak di dusun Labuan Kelambu, Desa Simatang Utara melalui jalur laut dengan mengunakan perahu katinting. Pada saat dalam perjalanan tepatnya di labuan kelambu Desa Simatang Utara dirinya, melihat sebuah perahu yang tersandar di karang tanpa pemilik, namun saksi tak menghiraukan perahu tersebut.
Sekitar 10 meter melewati perahu tersebut kemudian saksi melihat seseorang yang mengapung di laut. Setelah mengelilinggi orang yang terapung tersebut saksi merasa takut.
Tak mau ambil resiko, kemudian saksi menuju ke Dusun Labuan Kelambu Desa Simatang Utara untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Kadus Labuan Kelambu yakni Abd. Samad.
Setelah melaporkan kejadian tersebut kemudian saksi bersama kadus Labuan Kelambu dan beberapa warga turun ke laut untuk menolong orang yang terapung tersebut. Setelah korban yang terapung tersebut di angkat ke perahu kemudian korban di bawa ke pinggir laut Dusun Labuan Kelambu. Setelah sampai di pinggir laut kemudian korban diperiksa dan ternyata korban bernama Sair warga di Dusun III Desa Simatang Tanjung.
Saat itu juga Kadus Labuan Kelambu langsung menghubungi Sekdes Simatang Utara bernama Arli, melaporkan penemuan mayat bernama Sair, dimana saat itu juga Sekdes menghubungi kadus III desa Simatang tanjung bernam Jamaludin melalui via Handphone dan menyampaikan bahwa korban bernama Sair ditemukan oleh warga dalam keadaan mengapung serta sudah tidak bernyawa dan hal tersebut langusng dilaporkan kepada pihak keluarganya.
“Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Damput Iptu Arifin Mahmud bersama pihak kecamatan, tim medis, dan TNI langsung menju ke rumah korban di Desa Simatang,”tutur Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Al Qudusy kepada KabarSelebes.Id.
Dikatakannya, saat tiba dikediaman rumah korban Kapolsek bersama pemerintah kecamatan, tim medis dan TNI langsung memberikan pemahaman kepada keluarga korban, bahwa korban harus dilakukan pemeriksaan medis guna mengetahui pasti apakah korban meninggal dengan wajar atau meninggal tidak wajar alias dibunuh.Akhirnya setelah diberikan izin, korban kemudian dibawa ke Puskesmas Ogotua.
Setelah dilakukan visum oleh pihak Puskesmas Ogotua yang pimpin langsung dokter Mas’ati dibantu tenaga medis setempat. Hasil pemeriksaan sementara, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, sehingga pihak keluarga langsung memulangkan kembali jenazah korban untuk dilakukan pemakaman.(Moh Sabran)