POSO, KabarSelebes.com – Civitas akademika kampus dari prodi S1 Pendidikan Biologi dan S1 Pendidikan Bahasa Inggeris beberapa waktu lalu, melakukan kegiatan praktek pembuatan pupuk organik yang diberi nama bokasi. Demikian ditegaskan Dekan FKIP Universitas Sintuwu Maroso (UNSIMAR) Poso, Dr. Sumarno Hulinggi. M. Pd kepada media, Rabu (3/5/2017).
Dijelaskan, pembuatan bokasi (pupuk organik) berbahan dasar sampah dedaunan. jerami padi diolah sedemikian rupa. untuk dibuat pupuk organik, sebagai pengganti pupuk anorganik seperti; urea. KSP, TSP dan sejenisnya. Bokasi ini aman untuk kesehatan, tandas doktor manajemen pendidikan PPs- Universitas Negeri Malang ini.
Praktek pembuatan pupuk bokasi ini menjadi salah satu program kerja mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Dodolo. Kaduwa’a. Wuasa dan Banyusari Kecamatan Lore Utara.
Peserta dalam praktek pembuatan pupuk organik itu adalah, utusan dari para petani yang menyebar pada desa-desa di Kecamatan Lore. Respon para petani cukup positif karena mereka semakin memahami arti pupuk organik serta bahaya jangka panjang pupuk an-organik yang selama ini dipergunakan di lahan pertanian mereka, ungkap magistern pendidikan dari PPs-Universitas Jokyakarta ini.
Instruktur dalam pembuatan bokasi ini dipandu, Ir. Fabian Amir Djafar. M.Si. dan Uty. M. Si, kedua tenaga ahli tersebut sehari-hari adaah dosen tetap di Fakultas Pertanian Unsimar Poso, tandas salah seorang Dosen Dipekerjakan Kopertis (DPK) di Unsimar ini.
Pembuatan pupuk bokasi berbahan dasar sampah buangan dari masyarakat ini lebih terjamin manfaatnya, ditengah semakin maraknya penggunaan pupuk an- organik sangat berbahaya bagi kesehatan kesehatan, kata pria kelahiran Gorontalo 8 Maret 1960 ini. (yahya)