Tutup
Sulawesi Tengah

Di Tengah Wabah Covid 19, Pemda Sigi Terus Pulihkan Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana 2018 Silam

×

Di Tengah Wabah Covid 19, Pemda Sigi Terus Pulihkan Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana 2018 Silam

Sebarkan artikel ini

SIGI, Kabar Selebes – Di tengah-tengah penyebaran virus corona, pemulihan dan penguatan ekonomi masyarakat pasca-bencana gempa bumi dan likuefaksi di tahun 2018 masih terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sigi.

Upaya itu dilakukan Pemkab Sigi bersama dengan organisasi masyarakat dan kemanusiaan serta unsur-unsur lainnya yang sama-sama bertujuan membantu dan mendorong masyarakat kembali pulih dan bangkit.

Advertising

Salah satu wujud upaya pemulihan itu, Wakil Bupati Sigi, Paulina, menyerahkan bantuan modal usaha bagi masyarakat terdampak bencana di wilayah Kabupaten Sigi bertempat di kantor Bank Mandiri Cabang Basuki Rahmat Palu Selasa (14/4/2020).

Bantuan tersebut diberikan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulawesi Tengah dan Jejaring Mitra Kemanusiaan Oxfam (JMK Oxfam)  berupa cash transfer sejumlah Rp1.650.000 setiap KK, yang disalurkan kepada 1461 KK melalui Bank Mandiri.

Wakil Bupati Sigi pada kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar bantuan ini benar-benar memberikan manfaat dan membantu masyarakat

“Saya harapkan bantuan ini dapat membantu masyarakat untuk menghidupkan kembali sumber ekonominya yang hilang pasca-bencana dan juga di samping itu dapat membantu di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PKBI Sulteng dan JKM Oxfam, serta seluruh pihak yang hingga saat ini terus bersama pemerintah berupaya membangun kembali Kabupaten Sigi pasca-bencana.

Selain Sigi, bantuan itu juga diberikan oleh PKBI dan Oxfam kepada korban gempa di Kota Palu dan kabupaten Donggala.

Direktur PKBI JMK Oxfam, Yospina Liku Labi menjelaskan bantuan tersebut diperuntukkan bagi 4.344 Kepala keluarga yang terdampak bencana 28 September 2018 silam. Serta dana sebesar Rp32 miliar dalam waktu 10 bulan untuk digunakan sebagai modal usaha bagi penyintas.

“Kami sudah ada sejak Oktober 2018 hingga Maret 2019 pada masa respon tanggap darurat bencana sebagai pendamping. Kemudian, dilanjutkan dari Maret – November 2020,”katanya.

Pihaknya akan berencana menambah jangka waktu program tersebut. Sedangkan, total keseluruhan dana bantuan itu sebesar Rp114 miliar.

“Untuk Donggala sebanyak 2.392 KK, di Kota Palu 491 KK, dan Kabupaten Sigi kurang lebih ada sekitar 1.431 KK. Kenapa beda jumlahnya karena banyak lembaga internasional yang masuk memberikan bantuan, makanya kita melakukan assement terlebih dahulu,”tambahnya.

Ia berharap adanya dukungan dari Bank Mandiri dan paling utama adalah Pemerintah daerah dapat terus dilanjutkan kerjasama tersebut. Sehingga, ke depannya bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya korban bencana.

“Tingkat masyarakat yang menjadi prioritas itulah kita berikan bantuan. Kemudian, sama seperti program lain dan sebagainya yang mana terhitung dengan sektor sosial,” katanya.(abd/are/rkb)

Laporan : Arfiah Efendi / Rifaldi Kalbadjang

Silakan komentar Anda Disini….