PALU, Kabar Selebes – Puluhan warga perumahan BTN Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah melakukan protes terhadap pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Donggala terkait tidak mengalirnya air di perumahan setempat sejak akhir Oktober 2019 hingga Februari 2020.
“Setelah gempa, BTN Lasoani Bawah ini, khususnya di Blok F, Blok G dan Blok H sudah jarang dialiri air bersih,” ujar Nur Fina salah satu warga Lasoani usai mendatangi Kantor PDAM, Senin, (3/2/2020).
Menurutnya, saat mereka mempertanyakan hal itu kepada pihak PDAM, pihak PDAM menyatakan, penyebab tidak mengalirnya air tersebut karena debit air semakin berkurang dan mesin mengalami kerusakan.
Untuk itu, pihak PDAM berjanji akan menyiapkan tandon air di setiap blok yang kekurangan air di pemukiman tersebut.
Nur Fina mengatakan, alasan debit air dan kerusakan mesin yang disampaikan PDAM tersebut menurutnya tidak dapat diterima. Pasalnya jika benar-benar debit air berkurang mengapa di beberapa blok yang ada di perumahan tersebut airnya masih terus mengalir.
“Kalau memang alasannya debit air berkurang, kenapa di blok lain airnya jalan terus tidak pernah padam,” terangnya.
Jika dalam kurun waktu satu minggu masalah air ini belum terselesaikan, warga mengancam akan melakukan aksi protes dengan mendirikan tenda dan menginap di PDAM.
“Kami akan melakukan aksi protes bikin tenda dan menginap di Kantor PDAM, sekalian mencuci pakaian disana,” tuturnya.
Sementara itu warga juga mengeluhkan terkait pembayaran rekening air yang setiap bulannya membayar sekitar 150 ribu hingga 250 ribu.(ifal)