PALU, Kabar Selebes – Lembaga Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Indonesia (LPI PUPR Indonesia) menggelar sosialisasi dan bimbingan teknik pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) Rumah Instan Struktur Baja (Risba) di Aula Bantaya, Kantor Walikota Palu, Senin, (03/02/2020).
Menurut Kepala Satgas Risba Sulawesi Tengah, Pagal Burhan Kato, sosialisasi pembangunan rumah tahan gempa konsep Risba sengaja dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar bangga, mencintai potensi sumber daya, dan produk dalam negeri, salah satunya adalah pembangunan rumah tahan gempa konsep Risba.
“Jika konsep ini dapat dipelajari oleh masyarakat, maka akan dapat menumbuhkan industri baru yang Insya Allah akan bermuara pada penciptaan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Ia menyebutkan, keunggulan konsep hunian Risba, pembangunannya sangat cepat, untuk membangun satu unit hunian hanya membutuhkan waktu sekitar lima hari. Bahan bakunya pun sangat mudah ditemui yaitu material baja struktural.
Penerapan konsep Risba ini, LPI PUPR bekerja sama dengan pemilik hak cipta atau penemu konsep RTG Risba, yaitu Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM).
Semoga dengan sosialisasi ini, kata dia, LPI PUPR Indonesia dan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada dapat berkontribusi signifikan dalam pembangunan kembali rumah – rumah beteknologi tahan gempa, pasca bencana di Sulawesi Tengah.
Untuk itu, ia berharap pembangunan RTG Risba dapat diterapkan seluas-luasnya untuk kepentingan masyarakat terdampak bencana di Pasigala.
Tidak hanya itu, Ia pun meminta agar penerapan RTG Risba ini dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan tidak mengurangi sedikitpun apa yang telah menjadi konsep RTG Risba.
“Saya berharap pengembangan milik pemerintah atau hasil penelitian dari perguruan tinggi ini dapat dijaga dan dihormati hak cipta kekayaan intelektualnya,” harapnya.
Walikota Palu Hidayat, melalui Sekertaris Kota Palu, Asri, menyebutkan Kota Palu sangat rawan gempa dan hampir setiap hari ada gempa terdeteksi di info BMKG diatas 4 SR. Oleh karena itu, lanjut dia, pembangunan rumah di Palu Sigi dan Donggala harus benar-benar rumah yang berstruktur tahan gempa. (Sarifah Latowa)