PALU, Kabar Selebes – Temuan bangunan tidak sesuai standar bagi korban bencana palu kembali diketahui. Kali ini yang ditemukan adalah bangunan sekolah darurat SD Inpres Perumnas saat salah satu anggota DPRD Palu, Irsan Satria, melakukan inspeksi mendadak pada Sabtu (7/12/2019).
Irsan yang awalnya ingi mengetahui perkembangan sarana dan prasarana pendidikan pasca bencana, justru mendapat keluhan dari kepala sekolah dasar yang berlokasi di Jalan Mangga, Kecamatan Palu Barat itu.
Sitti utari Muh.Tahir, Kepala SD Inpres Perumnas menjelaskan bahwa kondisi bangunan Sekolah darurat ini banyak yang tidak sesuai standar. Salah satunya adalah bangku sekolah yang baru digunakan sekitar dua satu bulan justru rusak kembali, sebab material yang dipakai, diakuinya seperti barang bekas.
“Coba bapak liat kursi ini, di cubit saja kayunya langsung rusak. Ini bantuan dari BUMN, tapi yang kerja kontraktor lokal. Saya sudah sering berdebat dengan kontraktornya waktu pembangunan. Saya bilang kalau mau caei untung silakan, tapi tidak juga dibikin seperti ini kita pak. Kasian anak-anak,”ungkapnya sembari mengelus dada.
Tak hanya mobiler sekolah, material bangunan yang digunakan untuk bangun sekolahpun tak sesuai standar. Menurutnya dinding GRC board yang dipakai hanya bertahan beberapa bulan saja. Meski menurut Sitti anggaran yang diberikan oleh pihak BUMN sangatlah besar.
“Anggaran bantuan untuk sekolah ini sangat besar pak, tapi coba bapak liat dinding sekolah ini sudah rusak pas kami pakai baru berapa bulan. Untung orang tua murid cepat-cepat urungan, makanya sekarang sudah diganti dengan batako,”imbuhnya.
Selain itu dirinya juga menyarankan agar adanya tindakan cepat dari Dinas terkait. Pasalnya, sekolah darurat yang berdiri diatas lahan warga ini, diberi batas waktu peminjaman selama 2 tahun.
Bahkan saat ini banyak siswa siswi yang mulai mengeluhkan kondisi bangunan sekolah, diakibatkan fasilitas pembelajaran yang tidak memadahi. Ironisnya, kini ada beberapa pelajaran yang mulai terserang penyakit DBD akibat banyaknya genang disekitar lokasi sekolah.
“Kalau bisa kami saran pak, segera dicarikan lokasi baru untuk sekolah ini. Kasian murid saya sudah banyak yang mengeluh panas, bahkan sekarang ada dua pelajar di sekolah ini yang kena DBD karena tidak ada saluran pembuangan disini pak,”pintanya.
Menyikapi hal ini, Irsan mengaku sangat mennyayangkan sikap para kontraktor pelaksana pembangunan, yang memanfaatkan bencan guna mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
“Dimana nuraninya mereka itu, coba anak-anak mereka yang ada disini. Saya akan komunikasikan dengan teman-teman di komisi. Harus ada tindakan tegas ke orang-orang yang memanfaatkan bencana untuk kepentingan pribadi,”tegasnya.
Poltisi Hanura ini juga menyampaikan, apa yang menjadi keluhan dan saran dari pihak sekolah akan langsung disampaikan ke dinas terkait. Agar nantinya dapat di masukkan dalam program penganggaran.
“Terimakasih atas sarannya Bu, insyaallah secepatnya saya sampaikan ke dinas terkait. Khususnya dinas kesehatan untuk melakukan fogging di sekolah ini,”pungkasnya.(Sobirin)