PALU, Kabar Selebes – Ratusan pengungsi korban gempa bumi, likuefaksi dan tsunami dari sejumlah titik pengungsian di Palu, mendatangi kantor Dinas Sosial Kota Palu Senin (18/11/2019). Kedatangan para pengungsu ini untuk mempertanyakan pencairan dana jaminan hidup (Jadup) yang belum mereka terima hingga saat ini
Pengungsi yang sebagian besar adalah ibu-ibu ini memaksa masuk dan bertemu langsung dengan kepala Dinas Sosial Kota Palu.
“Seharus dana tersebut sudah kami terima akan tetapi hingga saat ini belum ada juga kejelasan,”ungkap Anto, salah seorang pengungsi.
Para pengungsi yang datang untuk menuntut dana jadup berasal dari lokasi pengungsian Kelurahan Lere, Kelurahan Baru dan Kelurahan Kabonena.
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan, kapan sebenarnya jaminan hidup bisa mereka terima.
Sebab, berdasarkan informasi yang mereka terima, nama mereka semuanya sudah masuk dalam data penerima jaminan hidup. Namun, mereka menilai hanya pengungsi lain yang menerima jamian hidup tersebut.
“Kami sudah cek ke bank, pihak bank bilang sudah tidak ada lagi penyaluran jaminan hidup,” ujar Anto.
Kedatangan para pengungsi di Kantor Dinas Sosial Kota Palu sempat mengalami kegaduhan karena mereka memaksa masuk.
Mereka terus meneriakkan tuntutan penyaluran jaminan hidup yang menurut mereka belum jelas.
Merasa tidak puas dengan jawaban seorang pejabat Dinas Sosial Kota Palu yang menjamu mereka, para pengungsi itu menuntut untuk bertemu Kadis Sosial Kota Palu.
Setelah beberapa lama, Kadis Sosial Kota Palu Romi Sandy Agung menerima para pengungsi di ruangannya.
Setelah mendengar tuntutan para pengungsi, Kadis Sosial Palu Romi mengaku, pihaknya hanya bertugas untuk menyetorkan nama-nama yang berhak mendapatkan jaminan hidup.
“Memang sekarang sudah pada tahap bayar, tapi itu sudah kewenangan pihak bank penyalur,” jelas Romi.
Setelah berusaha menghubungi pihak perbankan, akhirnya Kadis Sosial mendapat jawaban, kenapa jaminan hidup para massa aksi itu belum dibayarkan.
Ternyata, dari pembayaran jaminan hidup tahap pertama, baru sebagian yang dibayarkan. Karena uang yang disalurkan dari Kementrian Sosial, sudah habis.
“Baru diinformasikan, pihak bank sudah akan menerima dana tersebut dari Kemensos hari ini,” kata Romi.
Sehingga, jika tidak ada halangan beberapa hari ke depan, dana jaminan hidup itu sudah berada di rekening masing-masing penerima jaminan hidup.
“Jadi saya harap, pengungsi yang belum menerima mohon bersabar dulu,” terangnya. (ifal)