MOROWALI, Kabar Selebes – Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar Sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Bagi Kepala Desa se-Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, Rabu (23/10/2019).
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Polo Kantor Bupati Morowali. Dibuka oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, yang diwakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sulawesi Tengah, Ardiansyah Lamasituju.
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pemberdayaan Sulawesi Tengah, Rohani Mastura mengatakan, bahwa tujuan kegiatan adalah terciptanya masyarakat sejahtera melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan.
Tema kegiatan ”Melalui Sosialisasi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Kita Jadikan Perpustakaan Sebagai Sentral Informasi, Keterampilan dan Rekreasi di Sulawesi Tengah”.
“Untuk peserta diikuti sebanyak 248 Kepala Desa. Terdiri dari 126 orang dari Kabupaten Morowali dan 122 orang dari Kabupaten Morowali Utara,” jeĺas Rohani selaku Panitia Pelaksana.
Sementara, Wakil Bupati Morowali, Najamudin mengatakan, bahwa sosialisasi dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
“Terima kasih atas program ini. Bagi kami ini adalah program baru, agar kita bisa lebih maju satu langkah. Ini memberikan pembelajaran kepada masyarakat kita,” katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tengah, Ardiansyah Lamasituju mengatakan, bahwa perpustakaan menunjukan akan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan bagi masyarakat yang dikelola secara profesional dan terbuka bagi semua kalangan.
“Sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial,” ungkapnya.
Konsep sosial merupakan pembangunan kesejahteraan yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama. Bertujuan agar masyarakat aman, adil, dan sejahtera.
Dengan perpustakaan yang telah bertransformasi dan proaktif untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan keterampilan informasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Ini merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Tujuan kebijakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, meningkatkan literasi informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, memperkuat peran dan fungsi agar penyimpanan dan peminjaman buku pembelajaran sepanjang hayat dan pemberdayaan masyarakat.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Morowali dan Morowali Utara untuk bekerjasama dalam mengembangkan perpustakaan sebagai pusat untuk mentransformasikan diri, sehingga nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” himbaunya.
Acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan Morowali Arifin Lakane, Kepala Dinas Perpustakaan Morowali Utara Masjudin, dan beberapa Kepala OPD, serta selurah Kepada Desa. (Ahyar)