Tutup
Palu Bangkit

Hunian dan Jadup, Menjadi Keluhan Pengungsi yang Tak Terselesaikan

557
×

Hunian dan Jadup, Menjadi Keluhan Pengungsi yang Tak Terselesaikan

Sebarkan artikel ini
Rombongan Komisi C DPRD Palu, saat berdialog bersama pengusian di halaman mesjid Agung Palu, di Kecamatan Ulujadi, pada senin (21/10/2019)

PALU, Kabar Selebes – Hunian serta Jaminan Hidup (Jadup), masih menjadi keluhan utama korban bencana 28 September yang ada di Kota Palu, terkhusus mereka yang bermukim di tenda pengungsian di sekitar lokasi Mesjid Agung, Kecamatan Palu Barat.

Aspirasi yang berulang kali disampaikan ini, kembali diutarakan oleh para penyintas, saat rombongan Komisi C DPRD Palu berkunjung pada Senin (21/10/2019). Mereka mengaku telah berada di lokasi ini sejak 28 September 2018. Puluhan kepala keluarga ini memilih bertahan di tenda, akibat tidak adanya kejelasan dari pemerintah terkait hunian sementara bagi mereka. Sebab pemerintah sendiri lebih mengutamakan pengungsian yang memiliki rumah, dibandingkan mereka yang ngontrak ataupun tinggal di kos-kosan.

Lebih jauh, para warga yang menerima rombongan komisi C ini, mengaku hanya memperoleh dua kali bantuan jaminan hidup.

“Kami ini warga palu pak, KTP kami palu. Tapi kenapa sampai sekarang belum ada kejelasan rumah (Huntara,red) bagi kami.  Apa lantaran kami semua ini hanya ngontrak atau ba kos. Sudah cape kita dijanji,”tanya salah satu pengungsi.

Selain meninjau pengusian, Komisi yang membidangi pembangunan ini juga melihat langsung progres pembangunan Hunian Tetap (Huntap) yang berada di kelurahan Duyu, Kecamatan tatanga. Dimana sejumlah permasalahan turut ditemukan, salah satunya adalah ketersediaan lahan yang mengakibatkan jumlah Huntap yang sebelumnya di target berjumlah 800 unit, kini menjadi 230 unit rumah.

Penyusutan jumlah Huntap ini, di akui salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, karena banyaknya masyarakat yang mengklaim lahan mereka.

“Banyak sekali kendala pak, yang jelas dari target 800 unit kami hanya bisa membangun 230 saja, karena banyak masyarakat yang mulai mengklaim halan mereka,”ungkap salah satu pekerja.

Untuk menyikapi permasalahan yang ditemukan tersebut, Ketua Komisi C, Anwar Lanasi yang memimpin rombongan mengaku akan segera menyampaikan masalah ini kepada dinas terkait. Dirinya juga dengan tegas akan segera melakukan rapat bersama, guna mencari solusi bagi para pengungsi ini.

“Banyak sekali temuan masalah yang kita dengar kan sama-sama tadi. Insyaallah dalam waktu dekat kita akan Rapat Dengar Pendapat (RDP), dengan dinas terkait. Kita cari sama-sama solusinya, karena ini sudah setahun pasca bencana. Kasian para pengungsi itu, mereka juga bagian dari kami,”ungkapnya.

Silakan komentar Anda Disini….