MOROWALI, Kabar Selebes – Sekitar ratusan warga desa melakukan blokade jalan Trans Sulawesi di Desa Dampala, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (21/10/2019).
Para warga berasal dari Desa Le-le, Dampala, dan Siumbatu, Kecamatan Bahodopi. Aksi blokade jalan dilakukan di Desa Dampala sejak pukul 07.00 wita. Sehingga, menyebabkan kemacetan kurang lebih 2 kilometer.
“Aksi kita hari ini sebagai bentuk kekecewaan warga, dan akan terus kita lakukan sampai hasil kesepakatan bersama direalisasikan. Kita tidak lagi melakukan negosiasi, karena sudah cukup panjang waktu yang diberikan,” ungkap Koordinator Lapangan Aliansi Rakyat Menggugat (ARMET), Asrar, disela-sela orasinya.
Dikatakannya, bahwa ada lima poin tuntutan yang telah disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dan pihak perusahaan. Pertama, meminta ganti rugi masyarakat tiga desa pasca banjir di sungai Dampala.
Kedua, segera lakukan normalisasi sungai Dampala. Ketiga, tinjau kembali Amdal PT. Bintang Delapan Mineral (BDM). Keempat, berdayakan BUMDes sebagai akses pemulihan desa.
Kelima, copot Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. BDM dan usut tuntas kasus pembalakan kayu di areal blok PT. BDM. Keenam, tutup dan cabut IUP PT. BDM, jika tidak taat terhadap peraturan perundang-undangan.
Sementara, Kepala Desa Le-le, Junaedin berharap, agar Pemerintah Daerah dan pihak perusahaan, khususnya PT. BDM, merealisasikan kewajiban sesuai kesepakatan bersama.
“Sebagaimana beberapa kali pertemuan yang sudah di fasilitasi oleh Pemerintah Daerah. Itu sudah menjadi keputusan bersama. Saya berharap, agar kita mendorong proses penyelesaiannya secara tuntas,” harapnya. (Ahyar)