PALU, Kabar Selebes – Bank Muamalat Indonesia (BMI) bersama Baitulmaal Muamalat (BMM) menyalurkan dana zakat dan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan jumlah Rp8.122.584.000 untuk pemulihan bencana di beberapa desa di Kabupaten Donggala.
Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di gedung Jodjokodi, Jalan Muhammad Yamin Palu, saat hari pertama acara Hijrah Fest Palu 2019, Kamis (26/9/2019) malam. Ini merupakan kelanjutan dari respon Baitulmaal Muamalat terhadap masyarakat korban bencana 28 September 2018 silam.
Direktur Eksekutif BMM, Teten Kustiawan mengatakan sejak awal kejadian pihaknya sudah turun langsung melalui tanggap darurat bencana. Kemudian, dilanjutkan dengan rekonstruksi pembangunan rumah di beberapa desa di Kabupaten Donggala.
“Alhamdulillah, respon dari donatur positif dengan model rumah yang kita bangun untuk masyarakat korban bencana. Sehingga, kita bisa menambah pembangunan di Desa Oti, Kavaya, Saloya dan Marana,” katanya.
Sementara itu, total dana tersebut merupakan akumulasi dari seluruh bantuan yang telah tersalurkan beberapa tahap selama setahun terakhir. Terhitung mulai dari rumah konsep recycle house sebanyak 320 unit, tiga madrasah, sembilan sumur bor dengan sistem septic tank komunal dan berbagai program pemberdayaan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan program yang kita lakukan ini memberikan pemahaman, sebetulnya dengan dana zakat yang dikelola dengan baik, itu bukan hanya bermanfaat tapi bisa mendatangkan dana-dana lain, seperti ini ada yang dalam bentuk CSR,” tuturnya kepada sejumlah wartawan.
Teten Kustiawan berpesan kepada penerima bantuan untuk terus mendoakan BMM-BMI agar tetap konsisten untuk melakukan edukasi tentang penyaluran zakat, sehingga doa tersebut akan meningkatkan pemberdayaan lebih jauh dan menyentuh kepada orang-orang yang memang berhak untuk mendapatkan dana zakat.
“Kami juga berharap, masyarakat itu juga bisa bangkit, tidak hanya menerima zakat, tetapi juga kedepan bisa menjadi muzakki untuk dihimpun di BMM, kemudian bisa disalurkan lagi kepada yang membutuhkan di daerah lain,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan sebetulnya dengan zakat ketika dikelola secara baik, bukan hanya sekadar mendatangkan manfaat. Tetapi, bisa memperoleh dana yang lain. Menurutnya, dana zakat ibarat lokomotif atau ketika dikerjakan dengan baik maka sumber dana lain bisa mengikuti.
“Program ini bukan hanya dalam bentuk fisik saja, tapi akan menjurus kepada beberapa sektor lainnya. Seperti bidang pendidikan, kesehatan dan juga mungkin ke depannya di bidang ekonomi,” jelasnya.
Terkait dengan iven Hijrah Fest Palu 2019, ia mengatakan BMM-BMI selaku sponsor utama memiliki kesamaan filosofi yakni mengajak umat untuk berhijrah. Refleksi satu tahun pascabencana, kata dia, seharusnya menjadi bahan renungan menuju kualitas diri lebih baik dari setiap individu yang selamat bencana dahsyat tersebut.
“Saya rasa kita sejalan, makanya kita melibatkan diri terdepan dari yang lain. Kita juga disini dengan upaya yang bisa kami lakukan dalam bentuk bantuan sosial seperti ini sebenarnya mengajak, yuk bangkit dari keterpurukan, moral kita diperbaiki,” ucapnya.
Lanjutnya, BMM terus berupaya menyalurkan zakat tidak hanya di Sulteng, tetapi tanggap juga terhadap bencana-bencana di daerah lain seperti yang saat ini terjadi di Kalimatan tentang kabut asap dan di berbagai daerah di Nusantara.
“Tidak hanya di Sulteng, yang jelas apa yang ada disini kami tetap coba lanjutkan. Kita lihat nanti kedepan tergantung skala prioritas kami secara nasional, doakan saja. Intinya kita tidak pernah berhenti bekerja,” tuturnya
Untuk diketahui bahwa Baitulmaal Muamalat (BMM) merupakan Nazhir resmi yang mengelola dan mengembangkan wakaf produktif ekonomi. Tak hanya itu, BMM dan Bank Muamalat juga memberikan bantuan berupa paket peralatan sekolah dan sembako dengan total bantuan senilai Rp 138.240.000.00.
BMM selalu berusaha untuk melakukan tata kelola yang baik terutama dalam hal pendistribusian dan pendayagunaan dana ZIS DSKL guna meningkatkan kesejahteraan umat melalui program-program yang inovatif, kreatif, dan berkesinambungan diantaranya di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dakwah, dan kemanusiaan. (ifal)