LUWUK, Kabar Selebes – Sampah menjadi hal yang sangat lekat dengan kehidupan manusia. Banyak kegiatan manusia yang berperan menghasilkan sampah, terutama sampah plastik yang sulit diuraikan. Produksi sampah selalu terjadi, sementara pengelolaannya kerap terganjal berbagai masalah.
Data dari BPS, INAPLAS serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2015, Indonesia menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Dari total 64 juta ton pertahun sampah plastik di Indonesia, 3,2 juta ton pertahunnya dibuang ke laut.
Pemerintah Kabupaten Banggai, melalui instansi terkait, telah melakukan intervensi untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, dengan melakukan beberapa aksi, seperti Gerakan Moral Pia Na Sampah Ala (PINASA) atau Lihat Sampah Ambil, pembentukan Bank Sampah, membawa tas belanja ke pasar, stop penggunaan sedotan minuman plastik, dan menggunakan Tumbler air minum, untuk setiap aktivitas.
Puncaknya, pada hari Minggu (18/8/2019), Bupati Banggai, Ir. H. Herwin Yatim, MM dan Wabup, Drs. H. Mustar Labolo, bersama unsur Forkopimda dan perwakilan dari berbagai unsur masyarakat, menggelar deklarasi dan launching Gerakan Moral Banggai No Plastic, bertempat di Astaka Teluk Lalong, Luwuk.
Warga Kabupaten Banggai antusias menyambut deklarasi gerakan moral tersebut. Terbukti dengan hampir seluruh warga Kota Luwuk dan sekitarnya yang hadir, membawa Tumbler air minum masing-masing. (KIB/patar)