MOROWALI UTARA, Kabar Selebes – Untuk menjaga daerah dari gangguan keamanan karena perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), maka digelarlah kegiatan Seminar dan Dialog Radikalisme dan Isu SARA.
Kegiatan digelar oleh media Pena Desa di Coffee Nayla, Kelurahan Bahoue, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Rabu (31/7/2019).
Ketua panitia kegiatan, Wardi Bania mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjaga daerah maupun NKRI dari perpecahan bernuansa SARA.
“Morowali Utara ini merupakan wilayah yang ditinggali masyarakat dari berbagai suku dan agama, untuk itu kegiatan ini kami lakukan untuk menjaga daerah dari perpecahan karena perbedaan,” jelasnya.
Kegiatan ini perlu diapresiasi, karena sejalan dengan program pemerintah. Apalagi, Morowali Utara pada tahun depan akan melaksanakan pesta demokrasi.
“Sehingga isu yang menjadi topik seminar ini sangat layak untuk dibahas,” kata Sekda Morowali Utara, Musda Guntur, saat membuka acara tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Petasia, La Sida, dalam materinya mengatakan, bahwa banyak yang menyebabkan orang menjadi radikalis atau membentuk kelompok radikal.
“Karena masalah ekonomi, kesenjangan sosial, isu hoaks dan beberapa hal lainnya, yang telah saya paparkan dalam materi,” katanya.
Demikian pula diutarakan Kepala Kemenag Morowali Utara. Bahwa masih minimnya pemahaman agama, sehingga orang berpeluang mendoktrin dengan paham radikal.
“Yang paling penting untuk melawan isu radikalisme adalah bagaimana mengamalkan pemahaman agama yang dianut di masyarakat,” jelasnya. (Ahyar Lani)