PALU, Kabar Selebes – Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP3A) Kota Palu, menyebutkan terjadi peningkatan pernikahan anak pascabencana di wilayah Kota Palu.
Data yang dimiliki DP3A Kota Palu sekitar 70 anak menjadi korban pernikahan anak pascabencana. Pada tahun 2018, DP3A Kota Palu melakukan pendataan pernikahan anak ada sekitar 100 lebih yang melakukan pernikahan anak sedangkan untuk data tahun 2019 DP3A masih menunggu data dari kementerian agama.
Kadis DP3A Kota Palu Irmayanti Pettalolo mencatat ada beberapa kali terjadi pernikahan anak di titik- titik pengungsian yang ada di Kota Palu sehingga hal itu harus kita cegah agar tidak terjadi lagi.
“Untuk penanganannya sendiri dari DP3A akan melakukan advokasi dan bekerja sama dengan NGO dan titik titik pengungsian didirikan tenda ramah perempuan dan tenda PKBI. Dengan ini para orang tua dan anak akan diberikan pemahaman bahaya pernikahan anak,” tuturnya. (Ifal)
