PALU, Kabar Selebes – Setelah berhasil mengevakuasi enam kerangka korban likuefaksi pada hari Minggu kemarin, pihak damkar dan BPBD Kota Palu kembali berhasil mengevakuasi 3 kerangka lainnya pada senin (17/05/2019).
“Alhamdulilah hari kita berhasil menemukan 3 jasad korban likuefaksi yang kemarin belum sempat dievakusi,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano Lamangkona.
Dengan menurunkan puluhan personil penyelamatan, pihak damkar dan BPBD akhirnya berhasil menemukan 3 kerangka yang tertimbun tanah dan reruntuhan bangunan itu, sehingga total jasad korban likuefaksi yang ditemukan berjumlah 9 jasad.
“Dari total 9 jasad itu, 8 diantaranya diketahui merupakan satu anggota keluarga yang berdomisili di jalan MH Soeharto, Kelurahan Petobo,” jelasnya.
Atas penemuan 9 jasad korban likuefaksi tersebut, evakuasi pun dinyatakan berakhir.
Sembilan jenazah tersebut kemudian langsung dimakamkan oleh pihak keluarga di tempat pemakaman umum, yang berlokasi di Desa Bora Kabupaten Sigi.
Sebelumnya, warga Petobo digegerkan dengan penemuan jasad korban likuefaksi yang sudah tertimbun selama 9 bulan pasca bencana 28 september 2018 lalu. Jasad tersebut akhirnya berhasil dievakuasi oleh pihak damkar dan BPBD Kota Palu.
7 Diantaranya Sulit Dikenali
Meski sembilan kerangka korban likuefaksi di Kelurahan Petobo berhasil dievakuasi, namun yang dapat diidentifikasi oleh pihak keluarga hanya dua kerangka. Sementara 7 jasad lainnya sulit dikenali karena kondisi jasad yang tidak utuh.
Dua kerangka yang berhasil diidentifikasi itu bernama, Ripka Samperuru Sura, alias Oma Sandi, sementara satu jasad lainnya bernama Nataniel salah satu bayi kembar yang baru berusia 9 bulan.
“Jasad yang ditemukan ada sembilan, tapi keluarga saya yang jadi korban itu ada delapan orang, dan yang dikenali itu hanya dua jasad,” ungkap Sule Maniang, keluarga korban Senin (17/6/2019).
Meski hanya dua jasad yang bisa dikenali, namun Sule meyakini dari 7 jasad itu, 6 diantaranya merupakan keluarganya, karena melihat beberapa barang bukti yang dikenakan korban, dan rekaman cctv sebelum bencana terjadi.
“Kami yakin 7 jasad yang memang sulit dikenali itu merupakan kelaurga kami, karena memang handphone, pakaian, dan cincin yang ditemukan milik keluarga saya, dan itu juga terlihat pada rekamana cctv sebelum bencana terjadi,” jelasnya.(Riski Budiman/Suluhmerdeka.com)