Tutup
Sulawesi Tengah

Pemulung Besi Temukan Kerangka Terjepit di Lokasi Likuefaksi Balaroa

552
×

Pemulung Besi Temukan Kerangka Terjepit di Lokasi Likuefaksi Balaroa

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Likuefaksi atau tanah bergerak yang terjadi Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo di Kota Palu pada 28 September 2018, menyisakan kisah duka yang mendalam bagi warga di Sulawesi Tengah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan laporan lisan dari kepala desa di Petobo dan Balaroa, Palu sebanyak 5.000 orang masih belum ditemukan, dan ribuan orang ditemukan meninggal dalam kondisi tertimbun oleh bangunan rumah.

Hingga saat ini, pencarian terus dilakukan oleh warga dengan menggunakan alat yang seadanya atau manual untuk menemukan anggota keluarganya yang sampai sekarang belum ada kabar.

Pada Senin (10/6/2019) seorang pemulung besi tua menemukan Mayat di bawah bangunan rumah di bagian tengah lokasi likuefaksi, yang kondisinya sudah dalam keadaan tulang belulang dan kuat dugaan mayat-mayat tersebut merupakan korban 28 september 2018.

“Personel kami yang di Polsek Palu Barat menerima laporan warga, bahwa adanya mayat ditemukan di lokasi likuifaksi. Sehingga dilakukan kordinasi dengan BNNP Kota Palu dan Damkar untuk mengevakuasi korban yang terjepit di bangunan rumah,”kata Kapolres Palu AKBP Mujianto pada Senin (10/6/2019)

Menurutnya, ada tiga mayat ditemukan yang sudah tidak bisa di identifikasi lagi karena tinggal kerangkanya saja atau tulang belulang.

Setelah dilakukan evakuasi, kerangka tubuh manusia yang berjumlah tiga orang tersebut langsung dibawa ke tempat pemakaman massal korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Kecamatan Palu Timur.(Arjan)

Silakan komentar Anda Disini….