Tutup
Pelesir

Dikepung Comulunimbus dengan Heli Super Puma di Teluk Tomini

×

Dikepung Comulunimbus dengan Heli Super Puma di Teluk Tomini

Sebarkan artikel ini

Perjalanan har ini dengan Super Puma TNI AU dari Luwuk Kabupaten Banggai menuju Kota Palu penuh rasa khawatir..

Heli Take Off pukul 07.15 WITA karena informasi Palu sedang hujan. Kapten Penerbang Kiki berinisiatif segera take off karena pergerakan awan akan semakin tebal.

Advertising

Dari udara Luwuk hingga di atas Bunta dan Pagimana, cuaca cukup cerah.. namun di depan terlihat awan tebal di sepanjang daratan di Kabupaten Tojo Unauna..

Kapten Penerbang Kiki membelokkan arah heli ke arah Teluk Tomini Kepulauan Togean.. Di atas Togean masih sempat cerah sehingga saya masih bisa mengambil foto Pulau Batudaka dan Togean dengan pantai yang indah.

Namun itu hanya beberapa menit, di depan gumpalan awan Comulunimbus menghadang. Di kiri dan kanan juga awan tebal mengepung. Awak heli yang terdiri dari kru dan Paskhas serta saya mulai gelisah. Sempat turbulensi, heli bergoyang saat menabrak awan comulunimbus. Teman saya Ahmad Muksin dari Metro TV ternyata pura-pura tidur hanya untuk menghilangkan rasa takutnya.

Sinyal di kokpit menunjukkan tanda kuning bahkan sempat merah pertanda kondisi itu bahaya.

Kapten Penerbang Kiki tampak tenang. Begitu juga copilot dan navogatornya. Sementara di bawah kami sama sekali belum kelihatan daratan.

Arah helikopter ternyata menuju ke pantai timur kabupaten Parigi Moutong.. ada sedikit celah di antara awan yang bisa dilewati heli. Itu di atas Tinombo. Heli melaju dan memotong pegunungan dan tembus ke Pantai Barat Kabupaten Donggala. Kami masih disambut awan tebal dan hujan tipis di Pantai Barat..

Namun, pilot Super Puma ini benar-benar andal. Dia menyisir sepanjang pantai barat dna akhirnya masuk ke teluk Palu.

“Itu tadi CB (comulunimbus) yang sangat parah.. Signal sudah kuning dan merah. Jika kondisi darurat, saya berinisiatif mendarat darurat di lapangan terbuka,” kata pilot muda ini setiba di Bandara Mutiara Palu.

Dia bahkan sudah merencanakan landing di Donggala jika cuaca di Palu buruk.

Alhamdulillah, hingga memasuki Teluk Palu cuaca sudah terang. Saya melihat jejeran rumah-rumah di bawah sana dengan senyum syukur.

“Pilot ini hebat!” kata saya pada salah satu awak.

“Benar, kapten Kiki pilot andalan kami,” kata anggota Paskhas itu.

Setiba di Bandara Mutiara kami dijemput oleh anggota Basarnas Palu, saya dan teman Metro TV berencana menuju ke kantor Basarnas untuk lanjut liputan dan persiapan live report untuk berita siang. Namun.. kami disambut hunan deras dan terkurung di smoking area bandara..

Allahu Akbar..

Silakan komentar Anda Disini….