PALU, Kabar Selebes – Untuk mengurangi resiko bencana, Jejaring Mitra Kemanusian (JKM) Oxfam yang bekerja sama dengan BPBD Kota Palu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Palu, kelompok pecinta alam serta komunitas PRB Talise, menanam sebanyak 310 bibit mangrove di wilayah Teluk Palu, Minggu pagi (19/5/2019).
Selain untuk mengurangi resiko bencana, penanaman ratusan bibit mangrove di Teluk Palu juga karena melihat sejarah Teluk Palu yang merupakan kawasan bakau atau mangrove.
“Kami menanam ratusan bibit mangrove ini sebagai titik awal membangun kentangguhan di wilayah Teluk Palu,” ujar Leflihut Koordinator JKM Oxfam, Meili Narti.
Menurut Meili, dua jenis bibit mangrove yang ditanam di Teluk Palu, yaitu jenis rizhopora mangle atau mangrove merah, merupakan jenis mangrove yang cocok dengan iklim dan struktur tanah di Teluk Palu.
“Rencananya kami mau menanam sebanyak 10.000 ribu bibit mangrove, tapi tahap pertama ini baru 310 bibit, di tahap kedua kami akan menanam sebanyak 1.000 bibit mangrove di dua lokasi berbeda yaitu Kelurahan Talise dan Lere.” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pegiat komunitas sejarah, budaya dan cerita sulawesi, Hendra Busilemba, menjelaskan, dengan menanam bibit mangrove di Teluk Palu, dapat memperbaiki ekosistem di wilayah laut, apalagi kemarin di teluk palu terjadi bencana alam tsunami yang merusak ekosistem yang ada di laut.
“Penanaman mangrove ini sebagai awal tanggap darurat kebencanaan, seperti tsunami beberapa waktu lalu, tetapi dengan adanya mangrove di teluk palu dapat mengurangi resiko pada saat air naik,” tutur Hendra Busilemba.(Gabdika Chandra)