PALU, Kabar Selebes – Walikota Palu Hidayat menyebutkan hampir tujuh bulan pascabencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi, masih ada 30 persen korban yang tinggal di tenda-tenda dan shelter. Mereka butuh perhatian dari berbagai pihak.
“Kita berharap dalam waktu tidak lama sudah selesai pembangunan hunian tetap yang sudah dimulai peletakan batu pertamanya beberapa waktu lalu,” kata Hidayat pada Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah di Lapangan Vatulemo, Rabu malam, 3 April 2019.
Menurut Hidayat, percepatan pembangunan rumah hunian tetap dan terus meminta bantuan dari berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan. Saat ini sudah ada sekitar 2.600 unit hunian tetap yang akan dibangun sehingga bisa memindahkan pengungsi dari shelter ke hunian tetap.
Untuk logistik, kata Hidayat, kemampian Pemerintah Kota Palu hanya sampai Maret. Untuk April dan seterusnya masih diupayakan untuk mendapatkan bantuan logistik bagi pengungsi.
“Sejak Oktober tahun lalu sampai Maret, pemerintah kota membiayai kebutuhan logistik. Ke depannya ini yanh kota harapkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,: katanya.
Pascabencana dahsyat dan luar biasa, sebanyak 2.000 warga meninggal dunia, 55 ribu rumah dan berbagai fasilitas hilang dan rusak dan sekitar 40 ribu orang mengungsi.
Kini pemerintah kota terus berupaya untuk menyiapkan hunian tetap, logistik untuk memenuhi kebutuhan korban bencana. (patar)
