DONGGALA, Kabar Selebes – Sejumlah warga di Desa Lompio Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala hingga hari ini masih bertahan di pengungsian. Warga ini mengungsi di dataran tinggi tidak jauh dari pemukiman mereka sejak gempa 5,0 SR hari Rabu 13 Maret 2019 kemarin.
Warga ini belum berani kembali ke rumah mereka akibat khawatir masih ada gempa susulan mengingat desa mereka menjadi titik gempa rabu kemarin. Warga desa lompio serta warga beberapa desa di sekitarnya juga mengaku belum berani kembali karena desa mereka juga ikut digenangi banjir rob.
Meski sudah ada imbauan dari pemerintah agar kembali ke rumah mereka namun warga memilih bertahan di pengungsian meski dengan kondisi yang seadanya dan sangat terbatas.
“Kami takut ada gempa susulan. Belum lagi ada banjir rob makanya kami belum berani pulang ke kampung. Mau bagaimana lagi, namanya trauma jadi kami memilih tetap di pengungsian,” kata Ulfi, seorang warga desa Lompio Kamis (14/3/2019).
Dari laporan relawan ACT di lokasi itu, sejumlah warga mendirikan tenda-tenda darurat menggunakan terpal atau bahan seadanya. Bahkan ada warga yang menempati kembali tenda bekas pengungsian pascagempa tanggal 28 September 2019 yang lalu.
Akibat ditinggal warga, desa Lompio serta desa lainnya di kecamatan Sirenja kini sepi. Hanya satu dua warga saja yang memberanikan diri untuk tetap tinggal di rumah meski dalam keadaan was was.
“Kami terus melakukan pemantauan apa saja yang dibutuhkan warga di pengungsian. Kami juga mendirikan posko bantuan di Desa Lompio agar warga yang meninggalkan perkampungan juga bisa terbantu,” kata Eka, relawan ACT.(Abdee)